Pameran As Haabee di Mekah, Lebih Dekat dengan Sahabat Nabi

Menag Lukman Hakim Saifuddin saat mengunjungi pameran sejarah Sahabat Nabi
Sumber :
  • Bahauddin/MCH2019

VIVA – Bisa belajar dan menyimak secara mendalam sejarah tentang perjuangan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam menyebarkan agama Islam merupakan salah satu aktifitas yang bisa menjadi pilihan jemaah haji selama berada di Tanah Suci Mekah dan Madinah.

Selain bisa belajar sejarah langsung dari sumbernya, jemaah haji juga bisa napak tilas langsung ke tempat-tempat bersejarah yang ada di dua kota suci Mekah dan Madinah. Beberapa situs sejarah Islam mulai ramai dikunjungi jemaah pasca menunaikan ibadah haji.

Namun, jika tidak sempat mengunjungi tempat-tempat bersejarah itu, jemaah tak perlu kecil hati. Sebuah pameran jejak para sahabat Nabi Muhammad Saw, As Haabee exhibition, yang  berada di kawasan Jabal Omar, sebelah Hotel Hilton Mekah, bisa jadi pilihan jemaah haji.


Lokasinya hanya berjarak 200 meter dari Masjidil Haram. Persis di belakang Hotel Dar Al Tawhid Mekah. Pameran ini buka setiap hari, hanya tutup di waktu-waktu salat hingga pukul 22.30 Was. Untuk tiket masuk hanya 15 Riyal. Khusus jemaah haji Indonesia dan Malaysia, ada promo gratis masuk kedalam ruang pameran.

Salah satu yang turut menyaksikan pameran sejarah Nabi Muhammad Saw dan para sahabat ini adalah Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin. Bersama rombongan Amirul Hajj lainnya, Lukman menyusuri setiap ruang pameran yang terbagi dalam 10 bagian ini.

Masing-masing bagian dari pameran As Haabee  ini menampilkan jejak dan peran para sahabat dalam menyiarkan agama Islam yang risalahnya dibawa oleh Rasulullah. Rute perjalanan hijrah Rosul serta bagaimana Islam tersiar di jazirah Arab juga ditampilkan dalam peta penyebaran ajaran Islam yang dibawa para sahabat berikut profil para sahabat.

Pengunjung dimanjakan dengan gambar-gambar dan foto yang berwarna cerah. Ada juga replika bangunan dan atap rumah di zaman Rasulullah. Beberapa kisah perjuangan Nabi, seperti saat perang Uhud, dan profil sahabat Abu Bakar As Shiddiq, disajikan dalam bentuk video grafis. Pengunjung seperti diajak berada pada masa awal syiar Islam di jazirah Arab.

Di pameran ini juga terpampang foto-foto benda-benda peninggalan di zaman Rasulullah. Seperti batu-batu yang tertulis firman Allah, alat masak hingga foto Gua Tsur, tempat Rasulullah bersama Abu Bakar bersembunyi dari kejaran orang-orang Quraish.

Pada bagian akhir, terpampang jelas sebuah silsilah perjalanan ajaran Islam mulai dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, kemudian diajarkan kepada sahabat, dan para sahabat terpencar ke seantero dunia menyebarkan Islam hingga kepada imam empat madzhab, Hanafi, Syafi'i, Maliki dan Hambali. 

Menag Lukman mengakui keberadaan pameran atau musem As Haabee exhibition ini sangat bermanfaat bagi umat Muslim, karena menambah wawasan terkait dengan riwayat para sahabat yang sangat memberikan teladan bagi umat.

"Tentu saya sangat mengapresiasi dan menghargai para pemrakarsa yang membangun museum yang sangat bermanfaat ini," kata Lukman saat diminta memberikan testimoni usai mengunjungi As Haabee exhibition ini, Rabu, 14 Agustus 2019.

Namun, Menag punya satu masukan dari pameran ini, selain tetap mempertahankan yang sudah ada, ke depannya ia berharap bisa dikembangkan lagi bagaimana kisah Rasulullah dan para sahabat dari sisi-sisi kemanusiannya.

"Selain tentu yang kaitannya dengan peperangan. Dalam riwayat, Rosul lebih banyak menebarkan kasih sayang dibandingkan dengan peperangan," ujarnya.

Menurut Lukman, riwayat sejarah perang Rosulullah dan para sahabat adalah bagian penting dari sejarah dakwah Islam. Namun bagaimana Rasulullah dan para sahabat, dalam mengasihi atau menyantuni sesama umat manusia juga tidak kalah pentingnya untuk diteladani jejaknya. "Sekali lagi terima kasih atas adanya museum yang sangat bermanfaat ini," ungkapnya.

Saat ditanya siapa sahabat Nabi yang paling diidolakan Menteri Agama RI?Lukman mengakui mengidolakan semua sahabat. Layaknya sahabat Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khattab, Ustman bin Affan, Ali bin Abi Thalib semuanya memiliki sisi-sisi yang sangat khas yang patut diteladani dan bukan untuk saling diunggulkan.

"Jadi kalau ditanya siapa yang paling jadi idola? Semuanya jadi idola karena masing-masing punya sisi-sisi positif yang sangat khas," tegasnya.