Pensiun Dini Conor McGregor dan Nasib UFC

Conor McGregor
Sumber :
  • IB Times

VIVA – "Hei kawan, pengumuman singkat yang lebih awal. Saya menyatakan mundur dari olahraga yang disebut 'Mixed Martial Arts'. Semoga rekan-rekan seperjuangan di olahraga ini, bisa meraih sukses dalam kompetisi." Begitu cuitan Conor McGregor pada Selasa 26 Maret 2019.

Cuitan tersebut menggemparkan dunia seni tarung bebas atau MMA, yang belakangan ini kian populer dengan turnamen petarung profesional di Amerika Serikat, Ultimate Fighting Championship (UFC) . Sebab, tak disangka McGregor pensiun begitu dini.

Masih 30 tahun, McGregor tentunya bisa bertarung beberapa tahun lagi. Publik yang menantikannya bertarung ulang melawan Khabib Nurmagomedov dipastikan kecewa.

Sebab, partai idaman itu, diyakini tak akan ada sampai kapan pun lantaran The Notorious sudah gantung sarung tangan.

Maklum saja fans kecewa. Sebab, rivalitas McGregor dengan Nurmagomedov belakangan menjelma layaknya persaingan Cristiano Ronaldo melawan Lionel Messi.

"Cuma ada satu raja di hutan. Ingat, cuma satu," begitu cuitan Nurmagomedov menanggapi pensiunnya McGregor, lewat akun twitternya @TeamKhabib.



Keputusan McGregor pensiun sebenarnya jadi sebuah “misteri”. Apakah, McGregor benar-benar pensiun atau hanya akal-akalan untuk mendapatkan saham dari UFC.

Teori akal-akalan tampaknya tak benar. Sebab, The Guardian sudah mengendus adanya niatan dari sang megabintang untuk pensiun. Itu terlihat dalam acara Jimmy Fallon Show.

Dalam kesempatan itu, McGregor menyatakan sudah puas dalam urusan bertarung. Banyak prestasi yang sudah diraih olehnya, dan membuatnya harus berpikir ulang.

Ya memang benar. Secara prestasi, McGregor punya catatan bagus di UFC. 11 kali bertanding di atas oktagon UFC, hanya dua kekalahan yang ditelan. Itu dialami saat berduel melawan Nate Diaz dan Khabib Nurmagomedov.

Pun, McGregor mencetak sejarah dengan jadi juara di dua divisi berbeda, bulu dan ringan.

"Saya sudah mengalami banyak hal, cedera yang parah, dan lainnya. Tapi, saya tak pernah mundur dari pertarungan," kata McGregor dalam Jimmy Fallon Show.

"Kini, saya sudah nyaman secara ekonomi, keluarga telah aman. Whiskey menjadi bayi terbaru saya. Entitas bisnis yang saya miliki ini begitu besar. Saya tak perlu lagi bertarung," lanjutnya.

Kaget, itulah reaksi fans MMA dan beberapa pejabat teras di UFC. Presiden UFC, Dana White tersentak mendengar kabar pensiunnya McGregor.

"Saya tak sabar melihatnya sukses di luar oktagon bersama bisnis barunya," ujar White dilansir Bloody Elbow.

White merasa wajar dengan keputusan McGregor pensiun. Jumlah kekayaannya memang sudah cukup.

Ya, sejak 2017 hingga kini, kekayaan McGregor meningkat drastis. Di 2018, kekayaan McGregor sudah mencapai £75 juta atau setara Rp1,4 triliun.

Sunday Times Irish List melansir, kekayaan McGregor saat ini sudah mencapai £101 juta setara dengan Rp1,89 triliun.

Lonjakan pendapatan McGregor dimulai saat menghadapi Floyd Mayweather. Meski kalah, pria 30 tahun tersebut mendapatkan uang sebesar £23 juta.

Ketika menghadapi Khabib Nurmagomedov, penghasilan McGregor, di industri MMA, mencetak rekor dengan mengantongi £2,2 juta.

"Saya 30 tahun. Menginjak 35 tahun, saya akan jadi miliarder," tegas McGregor.

"Kalau saya jadi dia, ya pastinya memilih pensiun. Uang yang dimilikinya untuk pensiun sudah cukup," ujar White.

Masih Misteri

Bisnis dan nyaman secara ekonomi, dua kata itu jadi teori terkuat dalam pensiunnya McGregor. Namun, di balik teori itu, ada isu tak sedap dalam keputusan pensiunnya McGregor.

Ada dugaan, McGregor pensiun karena kasus pelecehan seksual terhadap seorang wanita.



Desember 2018 lalu, seorang wanita melapor ke polisi, telah dilecehkan secara seksual oleh atlet terkenal Republik Irlandia, di Beacon Hotel.

Kebetulan, hotel itu merupakan langganan McGregor. Dan kampung halaman McGregor, kawasan Crumlin, terbilang dekat. Cuma 25 menit yang dibutuhkan McGregor untuk berangkat dari Crumlin ke Beacon Hotel.

New York Times melansir, pemegang sabuk coklat Brazilian Jiu-jitsu tersebut sedang ditelusuri keterlibatannya dalam kasus itu. Namun, belum ada dakwaan hingga sekarang dari polisi terhadap McGregor.

"Asumsi pensiunnya Conor yang dikaitkan dengan kasus tersebut adalah salah. Seharusnya, Conor bisa diingat di masa depan dengan kemampuannya bertarung yang ingin meningkatkan nilai, kemampuan, etos kerja keras, dan dedikasinya, dalam olahraga. Jadi, cerita yang beredar tak jelas dari mana arahnya," ujar Karen Kessler, selaku juru bicara McGregor, dikutip ESPN.

Selama masih aktif bertarung, McGregor memang dikenal sebagai petarung dengan sumbu pendek.

Dia sempat tersandung kasus kriminal dua kali, selain tudingan pelecehan seksual yang dialamatkan kepadanya saat ini. Terbaru, McGregor ditahan karena merusak ponsel fans.

Sebelumnya, McGregor ditahan kepolisian Amerika Serikat lantaran aksinya melempar troli ke bus yang ditumpangi Nurmagomedov. Usai disidang, McGregor hanya harus membayar denda dan melakukan kerja sosial.

"Saya sudah bicara dengan Dana White. Dia bilang, 'Oh ya, memang dia harus pergi dan pensiun. Dia akan fokus dalam permainan bisnis whiskey'," jelas Ariel Helwani, wartawan MMA terkenal dunia.

Warisan yang Tak Bisa Hilang



Pensiunnya McGregor meninggalkan begitu banyak warisan di UFC. Karena McGregor, UFC menjadi lebih besar. Ingat, "lebih besar".

UFC pada dasarnya sudah menjadi franchise MMA terbesar sebelum McGregor berlaga. Royce Gracie, Anderson Silva, George St-Pierre sudah berjuang membangun UFC menjadi franchise MMA terbesar di dunia.

Mereka memang dikenal sebagai petarung terhebat yang dimiliki UFC dan masuk ke dalam Hall of Fame. Secara rekor oke, tapi apakah secara personal mereka bisa menjual?

Jawabannya tidak terlalu. Fakta membuktikan, kehadiran McGregor yang benar-benar melecut nilai jual UFC.

Karena McGregor memang seorang entertainer. Sebagai petarung, dia tak cuma piawai dalam baku hantam di atas oktagon.

Aksinya di luar oktagon juga sangat dinantikan. Ocehan-ocehannya yang sompral dan sikapnya sebagai kaleng rombeng, kerap bikin lawan terpancing emosinya.

Pun, saat di atas oktagon, gaya tarung McGregor begitu nyentrik. Bertipe striker dengan mengandalkan gaya southpaw, McGregor kerap menampilkan teknik duel yang unik.

Ada beberapa teknik pukulannya yang terbilang tak wajar. Dan, itu diakui oleh sang pelatih, John Kavanagh.

Bahkan, Kavanagh menyatakan tenaga pukulan McGregor sama besarnya dengan petinju kelas berat. Itu, dilanjutkan Kavanagh, dikarenakan teknik aneh dalam pukulan yang dimilikinya.

Drama yang dimainkan McGregor juga terbilang menarik. Sebab, beberapa kali McGregor bisa menampilkan gimmick yang membuat tensi laga menjadi lebih panas.

Saat pertama kali dapat kesempatan melawan juara kelas ringan, Jose Aldo, McGregor merebut sabuk yang ada dipajang dalam sesi konferensi pers. Kemudian, dia mengoceh, mengklaim sabuk itu miliknya. Ditambah, menyatakan ingin 'menginvasi favela miliknya dengan kuda'.

Bukan cuma omong kosong, saat berduel melawan Aldo, 12 Desember 2015, McGregor membuatnya terkapar hanya dalam tempo 13 detik.

Setahun berselang, McGregor berhadapan dengan Nate Diaz. Insiden lempar botol terjadi. Namun, di pertemuan pertama McGregor kalah.

Rematch dilakukan, dan McGregor menang. Lagi, dia mengoceh di atas oktagon dan mengklaim tak ada yang lebih hebat darinya. Lalu, McGregor memutuskan untuk menantang juara kelas ringan, Eddie Alvarez.

12 November 2016, laga tersebut digelar. Dalam duel itu, McGregor membuat Alvarez layaknya kambing congek di atas oktagon. Alvarez tak berdaya lantaran dihantam McGregor terus menerus.

Ronde kedua, menit ketiga detik empat, Alvarez tumbang dan McGregor cetak sejarah dengan menjadi petarung pertama yang juara di dua divisi berbeda.

"Banyak fans dan media yang berasumsi, McGregor memang meningkatkan daya jual UFC. Ketika McGregor dianggap memiliki pengaruh lebih besar ketimbang petarung lain di UFC, sebenarnya ada juga mudarat yang dihadirkan olehnya," ujar praktisis bisnis olahraga, John Nash, dilansir Bloody Elbow.

Dalam arti lain, Nash menilai hilangnya McGregor dari UFC bukan sebuah kerugian besar. Secara warisan, memang benar McGregor berjasa.

Tapi, dari segi kelangsungan bisnis, UFC tak perlu meratapi pensiunnya McGregor. Itu pendapat yang dikemukakan Nash, berdasarkan UFC sudah menjalin kerja sama dalam nilai fantastis dengan beberapa media.

"Mungkin mereka mau mempromosikan duel McGregor secara habis-habisan. Tapi, tak perlu juga. Tak perlu ada seorang golden boy atau duel idaman. McGregor cuma petarung yang muncul sekali, tidak bisa diulang," jelas Nash.

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Ariel. Menurut Ariel, UFC sebenarnya masih perlu McGregor.

"UFC masih perlu McGregor sekarang," tegas Ariel.

Sepeninggal McGregor, UFC sebenarnya sudah punya bintang lain yang bisa dinaikkan pamornya. Nurmagomedov saat ini jadi ujung tombak.

Anthony Pettis, Tony Ferguson, dan lainnya, bisa menjadi daya tarik baru bagi UFC. Kehadiran Ben Askren yang baru saja pindah dari ONE FC juga berpotensi menambah daya saing di kelas welter. (ren)