Hilang Jabatan Gegara Listrik Padam

Menteri Ekonomi Pengetahuan Korsel Choi Joong-kyung mundur dari jabatannya setelah krisis pemadaman listrik di Korsel pada 15 September 2011.
Sumber :
  • The Korea Herald

VIVA – Taiwan, 15 Agustus 2017. Tiba-tiba saja listrik padam, tidak saja di Ibu Kota Taipei, namun juga setengah wilayah negeri pulau itu, termasuk 6,68 juta rumah tangga. 

Sontak saja penduduk gempar, aktivitas lumpuh. Apalagi itu kejadian Selasa sore, pukul 16.52 waktu setempat, saat banyak pekerja bersiap pulang kantor, bahkan masih ada sebagian dari mereka yang berkutat dengan pekerjaan. Para pekerja kantor pemerintah dan perusahaan listrik milik negara, CPC Corporation, sudah pasti terpaksa lembur gegara listrik byar pet.   

Gelap malam saat itu mulai muncul. Sambil mencari tahu penyebabnya, mulai pukul 6 sore listrik pun dijatah. Untung pihak berwenang masih punya cadangan listrik, namun harus irit sampai pemadaman berakhir dan lampu semua rumah di Taiwan nyala kembali pukul 21.30 waktu setempat, seperti yang diungkapkan stasiun berita CNA English News. 

Suasana di Dihua Street, Taipei, Taiwan 

Apakah masalah saat itu langsung selesai? Tentu saja tidak. Masyarakat Taiwan menuntut penjelasan serta pertanggungjawaban pihak-pihak berwenang. Belakangan penyebabnya terungkap, ternyata ada faktor kelalaian saat tim pekerja CPC tidak langsung mengganti mode automatis ke manual saat pekerjaan penggantian perangkat di Pembangkit Listrik Tatan di Kota Taoyuan. Enam generator utama pun langsung mati, berhenti memasok 4 GW listrik ke konsumen dan pemulihannya pun butuh waktu, demikian kabar dari Bloomberg dan Amcham.    

Masyarakat sebagai konsumen pun marah, media massa tak henti menekan dengan bombardir pertanyaan. Hanya dalam hitungan jam, Presiden Taiwan saat itu, Tsai Ing-wen pun minta maaf kepada rakyat. 

Tak hanya itu, sejumlah pejabat langsung hilang jabatan. Financial Express mengabarkan, sehari setelah krisis, 16 Agustus 2017, Menteri Urusan Ekonomi Lee Chih-kung mengundurkan diri dari jabatannya setelah menyatakan orang yang bertanggung jawab atas pemadaman itu akan dihukum. Tiga hari kemudian Pimpinan CPC Corporation yang bertanggungjawab dalam memasok listrik secara nasional, Chen Chin-te, juga mengundurkan diri. Pengunduran diri Chen diterima Perdana Menteri Lin Chuan.  

Pejabat mundur lantaran listrik padam juga pernah terjadi di Korea Selatan enam tahun sebelumnya. Tepatnya saat 15 September 2011 mati lampu mendadak secara massal melanda lebih dari 2,1 juta rumah tangga dan banyak lagi bangunan di Korsel selama satu jam. 

Media setempat juga mengabarkan sekitar 2.900 orang terjebak di banyak lift, lampu lintas di banyak kota mati total dan produksi di banyak pabrik terganggu. Masyarakat pun marah. Pemerintah saat itu beralasan pemadaman terpaksa terjadi lantaran persediaan listrik saat itu sudah sangat rendah dan bisa membahayakan. 

Hongdae, Korea Selatan

Kemarahan pun ditujukan kepada Menteri Ekonomi Pengetahuan Korsel saat itu, Choi Joong-kyung, karena dianggap tidak becus. Setelah berhari-hari ditekan, Choi pun akhirnya mundur dari jabatannya pada 27 September 2011, seperti diungkapkan media kyunghang.com.  

Dua peristiwa itu menunjukkan bahwa pemadaman listrik merupakan krisis yang tidak hanya baru-baru ini terjadi di Jakarta dan beberapa kota di Pulau Jawa. Banyak negara pun mengalami, mulai dari negara-negara berkembang hingga negara maju seperti Korsel dan Taiwan. Tentu dengan penyebab dan akibat yang berbeda. 

Byar Pet di AS

Negara adidaya Amerika Serikat pun mengalami krisis pemadaman listrik, seperti yang terjadi Juli lalu. Denyut Kota Big Apple tiba-tiba terhenti dan lumpuh. Papan iklan Times Square padam dan menggelap. Gedung Rockfeller Center juga gelap gulita, banyak warga terperangkap di dalam lift, lampu lalu lintas mati, komuter telantar.