Pemerintah Ingin Mobil Canggih Ini Jadi Tren di Indonesia

Stan Toyota di GIIAS 2018
Sumber :
  • VIVA/Pius Mali

VIVA – Indonesia bakal menyambut era mobil bertenaga listrik dalam beberapa tahun ke depan. Kendaraan berbasis hibrida akan menjadi model awalnya.

Menurut Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika dari Kementerian Perindustrian, Harjanto, dalam jangka pendek, pihaknya memilih mengembangkan PHEV atau plug-in hybrid electric vehicle.

"Kami inginnya full efficiency, sehingga untuk tahap awal cenderung dikembangkan ke plug-in hybrid electric vehicle," kata Harjanto melalui rilis yang diterima VIVA, Kamis 23 Agustus 2018.

Ia menjelaskan, mobil yang dibenamkan model PHEV lebih efisien, hemat energi dan ramah lingkungan ketimbang hybrid electric vehicle, yakni kendaraan hibrida tanpa fitur pengisian baterai secara eksternal.

"PHEV bisa menghemat energi hingga 82 pesen. Selain itu, PHEV juga menjadi kendaraan yang ramah lingkungan, karena mampu menurunkan kadar CO2 (karbon dioksida) yang signifikan," tuturnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Tim Riset Kendaraan Hibrida dari Institut Teknologi Bandung, Agus Purwadi. Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, mobil PHEV lebih efisien dibanding HEV.

"Konsumsi bahan bakar Corolla bermesin konvensional mencapai 10,2 kilometer per liter, sedangkan HEV sebanyak 22,7 km per liter. PHEV lima kali lebih irit, yaitu 56,7 km per liter," katanya.

Namun sayang, mobil PHEV masih membutuhkan infrastruktur tambahan. Yakni memerlukan berupa stasiun pengisian listrik umum di level rumah tangga.

Menurut Agus, saat ini hanya dua persen rumah tangga yang menggunakan listrik dengan daya 3.500 Volt Ampere. Sementara itu, empat persen rumah tangga lain memiliki daya listrik 2.200 VA.

Meskipun kapasitas daya itu mencukupi, namun saat melakukan pengisian baterai, semua daya diserap habis. Sehingga, rumah tangga dengan daya listrik 2.200 V tidak bisa memakai perangkat listrik lainnya. (ren)