Terungkap Rahasia Orang Indonesia Doyan Beli Mobil Bekas

Penjualan mobil bekas di MGK Kemayoran. Ilustrasi
Sumber :
  • VIVA.co.id/Pius Mali

VIVA – Berbeda dengan negara maju yang membatasi usia pakai kendaraan, di Indonesia pemakaian mobil bisa dilakukan sampai belasan bahkan puluhan tahun. Tak heran jika peluang bisnis menjual maupun membeli mobil bekas terus tumbuh.

Menurut Country Manager website jual beli Mobil123.com, Regia Glamoria, mobil bekas tetap punya banyak peminat walaupun terus bermunculan produk baru yang ditawarkan oleh produsen otomotif.

"Meskipun mobil baru keluar terus dengan varian beragam serta harga kompetitif, tapi mobil bekas enggak akan kehilangan pamor, akan selalu ada," kata Regia di Jakarta.

Dikatakan Regia, selera dan kebutuhan seseorang saat membeli mobil berbeda satu sama lain. Sehingga adanya mobil bekas bisa menjadi alternatif pilihan.

"Kebutuhan orang akan mobil itu enggak sama. Misalnya seseorang ingin membeli mobil dan hanya punya budget Rp200 juta, kalau dia beli mobil bekas dapat merek dan mobil yang lebih mewah dibandingkan mobil baru," kata dia.

Di samping itu, membeli mobil bekas saat ini cukup mudah. Calon pembeli bisa mendapat informasi mengenai barang yang akan dibeli. Kemudian proses pembayaran pun mudah lantaran bisa diangsur layaknya membeli mobil baru di showroom resmi.

"Saat membeli mobil bekas di showroom, pedagang pun sudah mulai membuka diri. Artinya mereka tidak hanya bagus-bagusin mobilnya, tetapi lebih terbuka dengan kualitas dan kondisi mobilnya. Kemudian cara belinya kini mudah, karena finance juga ikut membantu," kata Regia.

Sementara itu, Senior Manager sentra mobil bekas WTC Mangga Dua, Herijanto Kosasih mengatakan, alasan orang membeli mobil bekas adalah kepraktisan dan harga yang terjangkau. "Mobil baru, begitu keluar dari showroom, kalau bukan merek Jepang itu harga turun minimal 20 persen."

"Begitu sudah dipakai dua sampai tiga bulan itu mobil bisa turun 25 persen, dipakai semakin turunnya 30 persen. Jadi ya orang mending beli seken," ujarnya.