Ban Khusus Offroad Buatan Lokal Siap Diekspor

Badak X-Treme, ban mobil khusus off road buatan lokal.
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – PT Elangperdana Tyre Industry (ETI) sebagai pabrikan ban Accelera resmi meluncurkan ban mobil khusus offroad bernama Badak X-Treme. Menariknya, ban itu dilahirkan dari hasil pengalaman para offroader di Tanah Air.

Para offroader yang dimaksud berasal dari tim Indonesia Off-road Expedition (IOX). Seperti diketahui, nama IOX sudah tidak asing lagi bagi pecinta mobil garuk tanah, sebab dalam setiap ekspedisinya selalu melintasi jalur hutan yang ekstrem.

Direktur Marketing & Sales PT Erlangaperdana Tyre Industry Dicky Mursalic mengatakan, pihaknya baru pertama kali menciptakan ban dengan melibatkan orang luar seperti IOX. Sebelumnya, mulai dari riset sampai pengembangan hanya melibatkan pihak internal.

"Kami belajar dari senior-senior offroad ini dan mereka memberikan masukan. Jadi tim kami bersama IOX yang buat detail dari dimensi ban, pola tapak (pattern), sisi luar ban (sidewall) sampai kompon," ujarnya di Epicentrum, Jakarta, Sabtu, 26 Januari 2019.

Sebelum dilepas ke pasaran, para offroader tersebut juga mencobanya langsung. Maka pada akhirnya ukuran yang dijual hanya untuk pelek berukuran 15 inci dan 16 inci, karena sesuai dengan kebutuhan offroad. Terlebih untuk jalur ekstrem yang meliputi bebatuan, tanah hingga lumpur.

"Harga ring 15 sekitar Rp1,8 juta satunya dan Rp2,4 jutaan untuk ring 16 inci. Kami buat ukuran tersebut karena sesuai kebutuhan offroader, terutama yang ekstrem. Ukuran lain sebenarnya kami sudah siapkan juga," ucapnya.

Alasan ban tersebut dinamakan Badak karena mencirikan binatang yang jadi ciri khas Indonesia. Dengan begitu, saat memasuki pasar ekspor, nama ban ini bakal memiliki karakter atau ciri khas Indonesia. Alasan lain adalah karena badak merealisasikan binatang yang kuat dan tangguh.

Meski terbilang produk baru, namun, produsen ban Accelera tersebut akan mengekspor Badak X-Treme ke sejumlah negara. Menurutnya, sudah banyak permintaan dari beberapa negara di Asia, yakni Jepang, Filipina, Thailand, Malaysia dan Brunei Darussalam.

"Total ribuan pieces akan kami ekspor pertama. Kami produksi awal Januari 2019. Yang pasti kami memenuhi pasar domestik dulu. Sekitar minggu ini kami juga akan langsung ekspor," katanya.