Kenapa Ganti Oli Transmisi Mobil Matik Lebih Cepat dari Manual?

Ilustrasi mengganti oli mesin mobil
Sumber :
  • VIVA/Yunisa Herawati

VIVA – Umumnya mobil memiliki dua jenis transmisi, matik dan manual. Pada mobil matik ada dua jenis, yakni konvensional atau powershift dan CVT (Continuously Variable Transmission).

Sama seperti mesin, transmisi juga butuh pelumas untuk meminimalisir gesekan.
Maka jika kondisi oli sudah tidak bagus, lebih baik diganti sebelum timbul kerusakan pada komponen di dalamnya.

Tapi ada yang perlu diperhatikan sebelum ganti oli, sebab setiap oli transmisi memiliki formula dan tingkat kekentalan yang berbeda-beda.

Maka untuk masa pakai oli pun tidak sama, antara transmisi manual, matik konvensional dan CVT. Seperti yang disampaikan Servis Advisor diler Honda Pondok Indah, Ali. Dia mengatakan, masa pakai oli transmisi matik dan manual berbeda-beda.

"Untuk matik CVT di Honda pergantian 40 ribu kilometer dan matik konvensional bisa sampai 60 ribu kilometer. Tranmisi manual pergantian olinya juga 60 ribu kilometer," ujarnya kepada VIVA di Jakarta, Selasa 5 Maret 2019.

Lebih lanjut Ali menjelaskan, pergantian oli transmisi matik CVT lebih cepat karena dari susunan komponen di dalamnya berbeda dengan konvensional. Menurutnya susunan komponen CVT lebih simpel meski menggunakan vanbelt, ketimbang matik konvensional.

"Cuma interval pergantian oli matik CVT lebih pendek, ya tujuannya agar komponen di dalam lebih awet. Kalau manual bisa 60 ribu kilometer, karena transmisi manual itu kering maksudnya kampas rem, kopling, crup tidak direndam oli transmisi," tuturnya.

Sambung dia, karena transmisi manual antara gear dan kampas dibuat terpisah, maka fungsi oli hanya melumasi gear. Sedangkan transmisi matik, kampas dan komponen lainnua direndam oli, maka dari SAE (Society of Automotive Engineers) lebih kental oli manual. (kwo)