Fitur Baru di Mobil, Otomatis Berhenti saat Lampu Merah

Lampu merah (traffic light)
Sumber :
  • Dok. Polda Metro Jaya

VIVA – Perusahaan otomotif asal Amerika, Tesla Motors, tak pernah bosan melahirkan inovasi baru. Berangkat dari rasa cemas mereka terhadap angka kecelakaan tinggi akibat melanggar lampu jalan, pabrikan otomotif yang bermarkas di California itu meluncurkan satu sistem keamaan baru, yang menjadi pelengkap dari teknologi tersemat, yakni autonomous driving system.

Melansir laman Electrek, Minggu 31 Maret 2019, nantinya pemilik mobil Tesla tak bisa lagi menerobos lampu lalu lintas. Sebab, kendaraan akan mengenali warna lampu. Ketika sedang merah, mobil akan berhenti otomatis, tepat beberapa senti di belakang mobil lain terdekat.

Fitur canggih ini merupakan hasil pembaruan dari sistem digital yang dikembangkan Tesla. Bekerja sama dengan pengembang teknologi Verygreen, Tesla tampak telah melakukan serangkaian uji kelayakan mobil.

Hadirnya sistem keamanan otomatis ini, agaknya menjadi penting, bila diaplikasikan di negara dengan lalu lintas yang sibuk. Salah satunya, Indonesia.

Di tahun 2018, populasi moda darat Tanah Air terbilang sangat tinggi. Jumlah seluruhnya, mengutip data Badan Pusat Statistik yang pernah diumumkan Pertamina Lubricants, adalah 162,3 juta unit kendaraan. Rinciannya, 137,7 juta sepeda motor, 15,8 juta mobil, serta 8,8 juta bus dan truk.

Populasi besar tersebut berimbas pada peningkatan angka pelanggaran. Tak jarang kendaraan tetap melaju, walau lampu sedang menyala merah. Hal tersebut tentu mengancam keselamatan pengemudi, lantas muncullah gagasan baru dari Tesla, yang membuat para pelanggar mati kutu, sebab tak bisa lagi menerobos lampu jalan.

Sejauh ini, fitur tersebut belum tersemat di seluruh produk buatan Tesla. Segalanya masih melalui tahap uji coba. Namun, melalui video yang telah tersebar di berbagai lini massa, tentang cara kerja teknologi berbasis autopilot itu, sepertinya tak butuh waktu lama lagi, untuk bisa dipasarkan secara massal.

Lihat videonya di bawah ini: