Orang Medan Bikin Asuransi Mobil Pusing Tujuh Keliling

Ilustrasi kecelakaan mobil
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Setiap pemegang polis asuransi, berhak untuk melakukan klaim, jika kendaraan mereka mengalami kerusakan. Namun, ada satu fenomena unik yang terjadi di Medan, Sumatera Utara.

Branch Manager Medan Asuransi Astra, Muliawansyah mengatakan, banyak klaim pematur yang dilakukan oleh para pemilik kendaraan di kota tersebut. Prematur yang dimaksud, adalah klaim yang dilakukan tidak lama sesudah mereka melakukan pembelian unit di diler.

“Ketika si pemilik kendaraan baru masuk asuransinya hari ini, kemudian jeda satu hari atau satu minggu, mereka sudah klaim asuransi,” ujarnya di Medan, Senin 19 Agustus 2019.

Menurut Muliawansyah, hal itu termasuk dalam kategori klaim yang di luar dari kebiasaan para pemegang polis asuransi. Hal itu yang selama ini mereka lihat di Medan.

Baca juga: Kebiasaan Jokowi di Mobil yang Tak Patut Dicontoh

“Tabrakan sedikit-sedikit saja, langsung klaim. Kadang, malah ada yang dicari-cari kerusakan atau kehilangannya, terus diklaim. Di sini seperti itu.Apa yang terjadi di Medan, belum tentu ada kejadian di tempat lain,” tuturnya.

Meski demikian, Muliawansyah menjelaskan, hal itu sudah menjadi hak dari konsumen. Jadi, perusahaannya sebisa mungkin melayani dengan baik.

“Tapi, sepanjang dia memang kejadian benar, analisisnya benar, ya tidak apa-apa, tidak masalah. Jumlahnya enggak banyak, paling sampai 20-30 kasus. Tapi, ketimbang daerah lain, itu tinggi,” ungkapnya.

Tingkatkan kualitas pendidikan

Sama seperti perusahaan lainnya, Asuransi Astra juga memiliki program kepedulian sosial atau corporate social responsibility. Tema yang mereka pilih adalah pendidikan.

Sudah dua tahun, kegiatan CSR itu digelar. Pada tahun ini, PAUD Terpadu Perwari Trisula di Medan menjadi pilihan mereka.

Chief Exectuve Officer Asuransi Astra, Rudy Chen mengatakan, kepedulian perusahaan terhadap masyarakat itu dilakukan langsung oleh para karyawan. Uniknya lagi, rata-rata mereka berasal dari generasi milenial.

"Karyawan yang turun langsung ke sekolah-sekolah, untuk mengajar dan memperbaiki kualitas sekolah di Indonesia. Kami berharap, revitalisasi sekolah bisa memberi manfaat kepada dunia pendidikan," jelasnya.