Bikin Penasaran, Berapa Banyak sih Komponen Lokal di Mobil Esemka?

Pekerja berjalan di depan deretan mobil Esemka di pabriknya di Sambi, Boyolali,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

VIVA – Selama ini masyarakat hanya disajikan produk kendaraan dari merek luar negeri. Kini, PT Solo Manufaktur Kreasi membuktikan bahwa bangsa Indonesia, memiliki merek dan produk otomotif lokal. Mobil yang dimaksud adalah Esemka Bima, kendaraan angkutan barang ringan bermesin 1.300cc.

Anehnya, kehadiran Esemka Bima malah menjadi bahan nyinyir untuk sebagian orang. Hal tersebut dilakukan bukan tanpa alasan. SMK sebagai produsen otomotif baru, dianggap menghasilkan produk yang mirip dengan mobil pikap dari Tiongkok, bermerek Changan. 

Melihat kemiripan dua produk tersebut, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian, Harjanto mengatakan, produk yang memiliki kemiripan desain dan spesifikasi bukanlah hal baru di industri otomotif.

"Masuk era globalisasi, hal yang lumrah gitu yah. Satu produk misalkan mirip dengan produk yang lain, karena memang dari segi efisiensi. Contoh Avanza dengan Xenia, lalu  Rush dan Terios, itu biasa," ucapnya di Makassar, Kamis 12 September 2019.

Baca juga: Menolak lupa, Prabowo ternyata pernah pesan mobil Esemka

Bagi Harjanto, yang paling penting bukanlah menyamakan Esemka dengan produk mobil pikap Changan. Dia mengatakan, Esemka harus diapresiasi lantaran, berani melakukan produksi di dalam negeri, menggunakan komponen lokal dan menciptakan lapangan kerja baru.

"Yang penting, melihat isian lokalnya saja, itu yang mesti kami pahami. Jadi isian lokal itu ada, dan sudah mencapai 60 persen. Muffler kan sudah dibuat di sini, mereknya dari sini, sasis, bak, platnya juga sudah menggunakan produk lokal," ucapnya.

Diketahui, saat ini Esemka menggandeng puluhan perusahaan lokal, diantaranya PT INKA untuk tangki BBM dan sasis, PT Karya Catur Manunggal untuk membuat knalpot,  PT Cikarang Perkasa bagian blok mesin dan blok transmisi, Koperasi Batur Jaya untuk rem, PT Samudera Luas Paramacitra membuat per daun dan shockbreaker, serta PT Usra Tampi di dasbor dan setir.