TNI AU Beli Mobil Esemka, Yakin Kuat dan Andal?

Presiden Jokowi dan Menperin Airlangga, menjajal mobil Esemka Bima
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

VIVA – Beberapa waktu lalu, Presiden Jokowi datang ke pabrik milik PT Solo Kreasi Manufaktur yang berada di Boyolali, Jawa Tengah. Tujuannya adalah untuk meresmikan mobil perdana SMK, yakni Esemka Bima.

Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI tersebut juga menyempatkan diri untuk duduk sebagai penumpang di dalam mobil jenis pikap tersebut. Saat ditanya bagaimana rasanya, jawaban Jokowi cukup diplomatis.

“Menurut saya, kualitas cukup baik. Kalau ada yang kurang sedikit, ya ini produksi pertama. Sudah bagus untuk produksi pertama, baik secara desain," ujarnya.

Tak lama setelah peluncuran, TNI Angkatan Udara ternyata berminat membeli produk tersebut. Jumlahnya cukup banyak, mencapai 35 unit. Alasan memilih Esemka, karena TNI AU melihat ada beberapa faktor.

Pertama, harga dianggap kompetitif. Kemudian, adanya jaminan dari pemerintah pada pengembangan Esemka, sehingga layanan purna jualnya sama baiknya dengan merek lain.

“Selain akan mendukung kegiatan operasional TNI AU, juga akan menjadi sumbangsih kami mendorong tumbuh kembangnya industri mobil dalam negeri,” tutur Kepala Staf AU, Marsekal TNI Yuyu Sutisna melalui keterangan resmi, dikutip Rabu 25 September 2019.

Nantinya, mobil pikap tersebut akan digunakan untuk mobilitas Skadron Udara dan Skadron Teknik di sisi udara, baik itu operasional di hanggar, apron, taxiway, maupun landas pacu.

Namun, pembelian itu dipertanyakan oleh anggota komisi V DPR RI yang membidangi transportasi, Bambang Haryo Soekartono. Menurutnya, hingga saat ini publik belum mengetahui kualitas dari produk tersebut.

“kita belum tahu secara pasti, mobil itu produk yang berkualitas atau tidak. Data itu harusnya dibuka ke publik. Apalagi jika digunakan oleh TNI AU, harus andal dulu. Kalau tidak, mereka akan menemui masalah,” ujarnya kepada VIVA.co.id.

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto juga mengatakan, Esemka dianggap belum memenuhi kriteria sebagai produk andalan Indonesia. Sebab, merek mobil itu diklaim masih pemula. Itu sebabnya, mereka tidak dipamerkan di ajang Hannover Messe 2020.