Benarkah Diskon Besar Bikin Orang Mau Beli Mobil Baru?

Ilustrasi membeli mobil.
Sumber :
  • Duitpintar.com

VIVA – Potongan harga atau diskon menjadi magnet untuk pembeli mobil baru. Tak heran, jika tenaga penjual dari diler resmi berlomba-lomba memberikan potongan harga menarik, sehingga bisa menjadi pertimbangan saat konsumen hendak melakukan transaksi pembelian.

Hal ini juga berlaku ketika hendak membeli mobil baru merek Daihatsu. Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra mengatakan, diskon memang menjadi cara ampuh untuk menggoda konsumen, sehingga mau membeli mobil, dan pada akhirnya membantu meningkatkan penjualan kendaraan bermotor.

"Diskon enggak besar. Lihat saja, diskon Daihatsu itu lebih rendah dibandingkan merek-merek mobil lainnya," ucapnya di Jakarta, Selasa 8 Oktober 2019.

Meski demikian, Amel menyebut, jumlah diskon yang diberikan kepada konsumennya tidak boleh sembarangan. Sebab, jika potongan harga yang diberikan terlalu besar, akan membuat merek otomotif Jepang ini mendapat konsumen yang tidak ideal.

Baca juga: DP murah untuk beli kendaraan bermotor, kurang ampuh naikkan penjualan

Artinya, konsumen hanya memiliki dana untuk membayar uang muka setelah dipotong diskon, tanpa memiliki persiapan dana untuk pembayaran setiap bulannya. Tentu saja kondisi ini akan membuat perusahaan pembiayaan rugi, karena akan banyak konsumen yang tidak mampu membayar cicilannya.

"Kalau non performing loan tinggi, leasing akan rugi. Akibatnya, tidak akan bisa membantu penjualan mobil baru. Jadi, Daihatsu memberi diskon sewajarnya saja, agar tetap bisa mendapat konsumen yang memang mampu beli mobil," tuturnya.

Untuk besarnya diskon, kata Amel, berbeda-beda setiap modelnya. ADM sebagai agen pemegang merek, tidak ikut campur menentukan jumlah potongan yang diberikan kepada pelanggan, karena mekanismenya diatur oleh diler-diler resmi di seluruh Tanah Air.

"Kami sebagai APM enggak ikut-ikutan soal diskon. Diler yang mengatur sendiri, nanti disesuaikan dengan kemampuannya, agar tidak banting-bantingan harga," ujarnya.