Enggak Semua Fitur Canggih Daihatsu Cocok di Indonesia

Daihatsu Tanto
Sumber :
  • ADM

VIVA – PT Astra Daihatsu Motor mengajak beberapa awak media di Indonesia, untuk mengunjungi pameran Tokyo Motor Show 2019. Tak hanya sekadar memamerkan produk baru, mereka juga menunjukkan kemampuan membuat perangkat canggih yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan.

Diberi nama Smart Assist, perangkat itu saat ini sudah dipasang pada mobil Daihatsu Tanto yang dijual di Jepang. Nah, rencananya Daihatsu juga bakal menyematkan Smart Assist pada beberapa jenis kendaraan yang ditawarkan di Tanah Air.

Pada Tanto yang dibekali dengan Smart Assist generasi tiga, sistem keamanan dan keselamatan yang disematkan lebih lengkap. Fitur baru ini mampu membantu mencegah benturan, dengan mengaktifkan pengereman darurat secara otomatis.

Tanto juga dipasangi teknologi lane keeping control system, yang akan memberi peringatan kepada pengemudi saat mobil berpindah jalur mendadak dan tidak disengaja, serta mengembalikan posisi lingkar ke posisi semula secara otomatis.

Lampu utama sudah mengadopsi adaptive high-beam, yang mampu menyesuaikan arah sinar lampu dengan kondisi jalan, serta tidak membuat silau pengendara dari arah berlawanan.

Empat kamera dipasang di mobil, untuk membantu visual pengemudi di sisi depan, kiri, kanan, serta belakang kendaraan. Parkir yang kerap menjadi kendala pun, bisa diatasi dengan parking assist yang menjadi perangkat standar mobil.

Sayangnya, tidak semua kemampuan Smart Assist cocok untuk diterapkan di Indonesia, Menurut Direktur Pemasaran ADM, Amelia Tjandra, hal itu karena beberapa alasan.

“Kami akan pilih yg sesuai, enggak semua fitur. Nanti mubazir, karena belum tentu di Indonesia itu cocok. Misalnya lane control, garis marka jalannya saja belum tentu ada di Indonesia. Kemudian suara, kalau dekat bunyi malah dimatiin,” ujarnya di Tokyo, Jepang belum lama ini.

“?Mungkin yang akan kami pilih, kayak mencegah tabrakan, pedal control, dan parkir. Beberapa poin dari sekian banyak Smart Assist itu kami akan pilih.  Lagi kami analisa, yang cocok untuk kondisi Indonesia,” kata dia menambahkan.