Begini Cara Cepat Populerkan Mobil Listrik di Indonesia

Mobil listrik Nissan LEAF
Sumber :
  • VIVA/Jeffry Yanto

VIVA – Beberapa produsen kendaraan mulai memasarkan mobil jenis baru di Indonesia. Berbeda dari yang umum ditemui di diler, mobil ini menggunakan energi listrik sebagai penggeraknya.

Ada beberapa jenis yang ditawarkan, mulai dari yang memakai listrik sepenuhnya hingga gabungan antara mesin bensin dan dinamo listrik. Hal itu dilakukan, untuk mengurangi pemakaian energi fosil yang semakin langka di dunia.

Sayangnya, konsumen harus merogoh kocek cukup dalam untuk memiliki mobil listrik. Sebab, biaya pembuatannya lebih mahal dari kendaraan yang memakai mesin konvensional.

Presiden Jokowi beberapa waktu lalu mengatakan, bahwa lima tahun ini diharapkan 20 persen kendaraan yang beredar di Indonesia sudah menganut teknologi tersebut.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Johnny Darmawan menyatakan, target tersebut bukan mustahil. Namun, pemerintah harus memberikan keringanan untuk mencapainya.

“Bisa dicapai. Misalnya, insentif ditingkatkan. Seperti di Norwegia, dikasih 15.200 Euro. Kalau dikonversi, ya bisa sampai Rp250-270 juta. Kamu mau beli mobil yang harganya lebih murah Rp200 juta?” ujarnya saat ditemui di acara Electric Vehicle Indonesia Forum and Exhibition 2019 di Jakarta, Selasa 26 November 2019.

Johnny menjelaskan, untuk bisa mensukseskan program tersebut, butuh kesiapan dan komitmen dari pemerintah beserta semua jajaran pendukungnya.

“Kalau pemerintah bilang siap subsidi, pasti semua mau. Jadi, ini kerja tim di pemerintah, enggak bisa kerja satu-satu. Kalau mereka melihat pemerintah serius, ya semua menjalankan,” tuturnya.