Belum Sepopuler Merek Jepang, Hyundai Berani Tanam Rp27 Triliun di RI

Logo Hyundai
Sumber :
  • VIVA/Krisna Wicaksono

VIVA – Pasar Indonesia ternyata masih menggoda bagi produsen otomotif dunia. Selain merek Jepang dan Eropa, merek mobil China serta Korea turut menjajal peruntungannya di wilayah Nusantara.

Tak hanya menjajakan produk-produk baru, berbagai merek itu juga melakukan investasi dengan membuat pabrik. Fasilitas tersebut, dipakai untuk memproduksi kendaraan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal, maupun memenuhi kebutuhan ekspor.

Salah satu perusahaan yang diketahui baru menanam dana di Tanah Air adalah Hyundai Motor Company. Investasi awal USD 1,5 miliar atau setara dengan Rp21,8 triliun. Dana tersebut, menjadi pabrik seluas 77,6 hektar di kawasan Cikarang, Jawa Barat.

Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia mengatakan, perusahaan otomotif asal Korea Selatan itu, sepakat untuk menambah total investasinya di Indonesia menjadi USD2 miliar atau setara dengan Rp27,2 miliar.

Baca juga: Ada Mobil Canggih Jadi Taksi Online Baru di Bandara Soetta

"Yang USD1,5 miliar itu untuk pengembangan pabrik baru Hyundai, sebanyak 2 tahap. Nah untuk USD500 juta itu, bicara tentang jaringan dilernya," ujarnya di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin 27 Januari 2020.

Sementara itu, Presiden Direktur Hyundai Motor Indonesia, Sung Jong Ha mengatakan, Hyundai sudah melakukan investasi dan akan menjadikan indonesia sebagai salah satu basis produksi kendaraan-kendaraan terbaiknya di masa mendatang.

"Kami sudah investasi, dan akan berkontribusi dalam perkembangan industri otomotif serta ekonomi di Indonesia. Termasuk juga terkait percepatan kendaraan listrik, itu yang bisa kami ungkap dengan jelas," tuturnya.

Terkait mobil listrik, Hyundai memang menargetkan untuk bisa menjadi produsen terbesar ketiga di dunia pada 2025. Salah satu caranya, dengan mengembangkan kendaraan ramah lingkungan tersebut secara lokal, lalu memasarkannya di dalam dan luar negeri.

"Kami akan melihat demand Indonesia dan dari negara lain, pasar Asia Tenggara (ASEAN). EV (Electric Vehicle) di Indonesia sangat menjanjikan, karena Pemerintah mendukung adanya kendaraan ini. Kami sejalan dengan kebijakan Pemerintah, makanya kami bikin pabrik di sini," tuturnya.