Pelabuhan Jadi Penghambat Kreativitas Modifikator Mobil

Mobil Modifikasi.
Sumber :
  • Jeffry Yanto/VIVA

VIVA – PT HIN Promosindo menggelar kompetisi modifikasi mobil, Indonesia Automodified sejak 2001. Tak hanya di dalam negeri, kontest juga sempat digelar di negara lain, seperti Malaysia, Bangkok dan Singapura.

Tapi, saat penyelenggaraan IAM di luar negeri, modifikasi karya anak bangsa tidak pernah hadir sebagai peserta. Sebab, ada kendala saat membawa kembali kendaraan tersebut ke Tanah Air.

Seperti yang disampaikan Chief Exectuive Officer HIN Promosindo, Reza Aliwarga. Dia mengatakan, pernah mengirim satu mobil modifikasi ke Malaysia beberapa tahun lalu. Tapi, saat dipulangkan ke Indonesia sulit, karena tertahan di pelabuhan.

"Kami pernah kirim ke Malyasia, enam bulan stuck (di pelabuhan Indonesia). Mungkin, mereka cek ada barang ilegal atau apa, saya enggak tahu. Kalau kirim cepat, tapi pas balik lama. Kendalanya itu saja, agar karya anak bangsa bisa berkompetisi di luar," ujarnya di Jakarta, Selasa 12 Maret 2019.

Biaya pengiriman mobil dari Indonesia ke Malaysia pun cukup mahal. Reza menyebut, biaya yang dikeluarkan untuk mengirim satu mobil ke Malaysia mencapai US$9 ribu, atau setara Rp128 juta.

"Biaya baliknya juga sama. Tapi, tetap saja surat-surat perizinannya lebih ketat saat balik. Kalau dari Indonesia ke Malaysia, (pengiriman) cepat, hanya seminggu. Saya berharap, bagaimana caranya mobil-mobil itu bisa diadu internasional, jadi bukan regional," katanya.

"Saya yakin, Indonesia bisa menang. Modifikasi sudah bagus banget, kalau dibandingkan sama negara lain," tuturnya menambahkan. (kwo)