Alasan Banyak Perusahaan Asuransi Ogah Garap Moge

Motor gede (moge)
Sumber :
  • Rendra/VIVA.co.id

VIVA – Perlindungan asuransi bukan hanya diberikan untuk kendaraan roda empat, tetapi juga untuk sepeda motor. Apalagi saat ini banyak motor-motor dengan harga mahal dijual di Indonesia.

Chief Marketing Officer Adira Insurance, Wayan Pariama mengatakan, asuransi untuk sepeda motor dibagi dua kelas menurut Otoritas Jasa Keuangan, yakni dengan harga di bawah Rp50 juta dan di atas Rp50 juta.

"Jadi tidak berdasarkan Cc (kapasitas) mesin, karena motor paling banyak populasinya itu di bawah harga Rp50 juta. Jadi secara statistik, OJK bisa menghitung yang ada angka populasinya," kata Wayan kepada wartawan di Jakarta, Sabtu 1 September 2018.

Meski jumlah motor dengan harga di atas Rp50 juta tidak sebanyak harga di bawahnya, ada perusahaan asuransi yang menawarkan produk untuk meng-cover kendaraan roda dua mewah.

Namun, kata Wayan, memproteksi sepeda motor mahal, membuat perusahaan asuransi sulit mendapatkan untung. Sebab charge premi yang dibebankan kepada pemilik motor gede tidaklah sebanding dengan biaya pertanggungannya.

"Bayangkan motor gede, katakan Harley Davidson, gasruk dan keluar dari jalur, itu yang punya mau klaim berapa. Semua parts misalnya sudah dilapis krom, itu enggak mau di-repair pasti ganti," ucapnya.

Memproteksi motor gede, kata Wayan, tidak semudah mobil. Sepeda motor walaupun mahal dan dikategorikan sebagai hobi, pasti bisa tetap jatuh. Jika sudah begini, biasanya pemilik motor tidak mau komponen yang rusak diperbaiki, harus diganti baru dan sesuai dengan standar pabrikannya.

"Saya pernah punya customer asuransi motor sport Ducati, jatuh manis saja bukan fatal. Itu fender atas, fender bawah, sama tangki full ganti baru, habisnya Rp60 juta, sementara preminya sekitar Rp10 juta, habis sudah itu," kata Wayan. (mus)