Alasan Ibu di Semarang Beli Motor Scoopy Pakai Uang Koin Sekarung

Petugas diler menghitung koin yang dibawa Ibu Rukanah.
Sumber :
  • Astra Motor Center Semarang

VIVA – Salah satu diler Honda motor di Semarang dibikin heboh konsumennya. Seorang ibu bernama Rukanah tiba-tiba datang dengan sekarung uang koin bermaksud ingin membeli sepeda motor jenis skuter matik, Scoopy.

Tak butuh waktu lama, petugas diler termasuk sejumlah wiraniaga pun langsung melayaninya. Menurut Gusi Ayu Putri, Corporate Communication Astra Motor Jawa Tengah, kedatangan Rukanah memang membuat heboh seisi diler.

"Lumayan bikin heboh, mungkin karena baru pertama kali ada yang beli pakai receh dalam jumlah banyak," katanya kepada VIVA, Jumat 25 Januari 2019.

Ayu menjelaskan, uang-uang itu kemudian dihitung oleh sejumlah petugas diler. Saking banyaknya koin, dikerahkan lima orang untuk menghitungnya.

30 menit kemudian penghitungan selesai. "Uang yang untuk beli motor itu enggak full receh. Jadi uang recehnya kisaran Rp4 sampai 5 jutaan (sebelumnya ditulis Rp6 jutaan). Sisanya pakai uang kertas. Memang kami enggak timbang, tapi menurut salesman yang angkut karung uangnya, beratnya lebih berat dari karung beras yang 25 kilogram."

Ayu menegaskan, meski sempat hendak diabadikan oleh petugas diler, Rukanah menolak. Ibu itu menyatakan tak mau wajahnya dipublikasikan. Hingga akhirnya foto Rukanah batal diambil oleh pihak diler.

Dari informasi yang disampaikan wiraniaga dengan Rukanah, motor Scoopy yang dibeli ingin dipakai secara pribadi untuk menemani aktivitasnya sehari-hari. Sementara asal muasal uang koin itu merupakan tabungannya selama ini. Rukanah agak kesulitan untuk menukar banyaknya receh dengan uang kertas, sehingga uang itulah yang langsung dibawanya untuk membeli sepeda motor idaman.

"Uang pribadi, katanya itu uang kembalian belanja kebutuhan sehari-hari dikumpulkan selama dua tahun," kata Ayu lagi.

"Yang pasti kalau di diler kami tidak membedakan konsumen. Mau itu baru tanya-tanya tentang motor atau sudah melakukan pembelian. Termasuk kami juga tak membedakan kalau konsumen membeli secara kredit atau cash, sekalipun belinya pakai uang receh," kata Ayu lagi. (kwo)