AHM Kuatkan Pengembangan Pengusaha Muda

Deputy Head of Corp.Comm AHM Ahmad Muhibbuddin (tengah) didampingi GM Technical Service Division AHM Wedijanto Widarso (kanan) dan Manager Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) Rahmat Handoyo (kiri) menyerahkan bantuan peralatan peralatan bengkel.
Sumber :

VIVA – Astra Honda Youthpreneurship Program (AH-YPP) yang dikembangkan PT Astra Honda Motor (AHM) berhasil menjadi salah satu program unggulan dalam mengembangkan pengusaha muda Tanah Air. Program ini bertujuan meningkatkan kemampuan serta mendorong percepatan perkembangan bisnis para pengusaha bengkel muda.

Para pengusaha muda ini merupakan lulusan sekolah binaan AHM yang mengimplementasikan  Kurikulum Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (KTBSM) Astra Honda.

Dalam program AH-YPP, ada 3 tahapan besar dalam pelatihan sekaligus tahap seleksi yang harus diikuti. Mulai dari pelatihan tingkat awal, pelatihan tingkat lanjutan hingga tahap monitoring dan pendampingan yang akhirnya mendapatkan sertifikasi bengkel binaan AHM.

Angkatan pertama pada program ini yang dipertemukan pada Oktober 2017, ada 19 peserta lulusan SMK dari 15 area main dealer yang mengikuti pelatihan tingkat dasar .

Selanjutnya, para peserta memasuki pelatihan tingkat lanjut pada bulan Maret 2018 dan memasuki tahap monitoring dan pendampingan tahap 2, hingga berhasil disaring 9 peserta untuk memasuki tahap selanjutnya. Pada 2019, para peserta dibina melalui monitoring dan pendampingan intens tahap 3.

Keterangan photoPara peserta program Youthpreneurship 2018 sedang menyimak penjelasan tentang Teknologi Honda PGM-FI yang disampaikan oleh Instruktur Technical Service Training AHM.

Pada pelatihan tahap awal, para peserta mendapatkan materi dasar tentang mentalitas dasar, wirausaha, kepemimpinan, dasar pengelolaan bengkel, tentang pemasaran,pelayanan kepada konsumen, hingga pelatihan bersifat teknis berupa teknik perawatan sepeda motor. Pada AH-YPP pelatihan tahap Lanjut, peserta mendapat bimbingan dan pengetahuan tentang teknologi injeksi dan teknik analisa troubleshooting PGM-FI.

Pada pelatihan tahap lanjut juga, para peserta mendapat pelatihan terkait pengelolaan keuangan, teknik pemasaran lanjutan, pengelolaan karyawan serta berkesempatan untuk berdiskusi intens dengan praktisi wirausaha perbengkelan terkait tantangan dan masalah yang peserta alami.

Selain itu, para peserta mendapatkan pelatihan dari salah satu praktisi wirausaha di bidang perbengkelan.

Sistematis Berjenjang 

GM Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin mengatakan program AHYPP merupakan salah satu bentuk upaya AHM mendukung usaha pemerintah dalam melahirkan wirausaha muda dengan menciptakan enterpreneur muda lulusan SMK yang handal dalam sektor kerja perbengkelan.

"Pada program ini kami menyiapkan tahap pelatihan secara sistematis yang berjenjang yakni pelatihan tingkat dasar, tingkat lanjut hingga tahap observasi bengkel para peserta. Kami ingin calon pengusaha muda ini dapat berkembang dan mampu menjadi pengusaha mandiri yang sukses dalam mengelola bengkel di daerahnya masing-masing,” ucapnya.  

Kererangan photo: Para peserta program Youthpreneurship 2018 mendapatkan penjelasan tentang pengelolaan bengkel dan tips untuk menjaga kualitas layanan serta kesetiaan konsumen dari pemilik AHASS Cahaya Baru Jakarta pada saat melakukan benchmark ke bengkel tersebut.

Untuk dapat mengikuti program pengembangan kewirausahaan ini, para lulusan SMK diseleksi melewati seleksi tingkat regional dengan kriteria utama yakni telah menjalankan usaha bengkel baik secara mandiri dan/atau bekerjasama dengan pihak lain minimal satu tahun.

Agar dapat memberikan layanan purnajual yang terbaik, alumni SMK calon pengusaha bengkel binaan AHM ini juga diberi modal kerja berdasarkan jenjang atau tingkat keterampilan. Saat berada pada tahap pelatihan tingkat dasar, mereka mendapatkan donasi peralatan kerja bengkel seperti professional mechanical tools, alat ukur vernier caliper, dan digital multimeter.

Alumni SMK calon pengusaha bengkel binaan AHM ini jika mampu naik jenjang ke tahap pelatihan tingkat lanjut akan mendapatkan pinjaman modal sebesar Rp 5.000.000 dan dana renovasi bengkel sebesar Rp 10.000.000. Modal ini merupakan tonggak pertama yang akan mengantarkan mereka menjadi pengusaha bengkel profesional di masa depan.