Kurang Diminati Konsumen, Produsen Motor Listrik Salahkan Pemerintah

Motor listrik Gesits
Sumber :
  • VIVA/Krisna Wicaksono

VIVA – Belakangan, dunia otomotif sedang diramaikan fenomena elektrifikasi. Hampir seluruh produsen roda dua menyatakan minatnya meluncurkan model bertenaga listrik.

Hal itu terdorong dari aturan emisi di banyak negara, yang mengharuskan kendaraan meminimalisasi sisa pengasapan.

Namun, di Indonesia, peminat sepeda motor listrik terbilang masih sedikit. Itu lah mengapa, ada banyak produsen yang kesulitan menjual produk bertenaga setrumnya di Tanah Air.

Bahkan, sebagian mengaku, konsumen lebih sering datang hanya untuk bertanya-tanya, tidak sampai membelinya.

PT Kencana Laju Mandiri atau KLM, sebagai divisi pemasaran sepeda motor Viar di Indonesia menyebut, salah satu alasan mengapa motor listrik kurang diminati konsumen, ialah karena minimnya perhatian dari pemerintah.

"Target pasar motor listrik itu kan mereka yang punya perhatian lebih terhadap lingkungan dan alam sekitar. Kalau hanya perusahaan yang berupaya membangun hal itu, tentu susah. Pemerintah harus terlibat," ungkap Direktur Pemasaran KLM, Yucuanto Susetyo, di ICE BSD, Tangerang Selatan, beberapa waktu lalu.

Selain itu, ia juga mengatakan, proses pengesahan aturan terkait kendaraan listrik yang berlarut-larut, membuat banyak perusahaan otomotif yang bermain di segmen elektrik sulit berkembang. Itu lah mengapa, Yucuanto berharap, ada lebih banyak lagi pabrikan yang membuat motor bertenaga setrum, agar pemerintah bergerak lebih cepat.

"Kehadiran perusahaan motor listrik di Indonesia, justru membuat kami senang. Kami melihatnya sebagai rekan, bukan lawan. Karena dengan itu, pemerintah mungkin lebih cepat disahkannya aturan terkait kendaraan listrik," kata dia.

Viar merupakan satu dari beberapa perusahaan Indonesia yang menaruh perhatian lebih di segmen elektrik. Pabrikan yang bermarkas produksi di Semarang itu, baru saja meluncurkan New Viar Q1 sebagai penyempurna skuter listrik mereka terdahulu.