Saat Musim Hujan, Bukan Tekanan Angin Ban yang Perlu Diperhatikan

Ilustrasi ban mobil.
Sumber :
  • Pixabay/Mikesphotos

VIVA – Salah satu hal penting yang harus diperhatikan saat mengendarai mobil di musim hujan, yakni kondisi ban. Karena, permukaan jalan yang basah membuat traksi di keempat roda akan berkurang.

Lantas, apa yang sebaiknya pengemudi lakukan pada ban saat berkendara di musim hujan, menambah atau mengurangi tekanannya?

Product Improvement Department Head PT Astra Daihatsu Motor, Bambang Supriyadi mengatakan, kalau anginnya dikurangi, memang melebarkan tapak ban yang menempel ke aspal. Tapi, hal ini memunculkan risiko baru.

“Tekanan angin dikurangi, risiko ban pecah atau sobek saat menabrak lubang yang tidak kelihatan akibat tertutup air hujan. Lebih baik, tekanan angin tetap kondisi standar,” ujarnya kepada VIVA, Jumat, 16 November 2018.

Yang lebih penting diperhatikan saat musim hujan adalah kedalaman alur tapak ban. Kalau sudah tipis, maka efek ban mengambang akan semakin besar. Karena, air di permukaan jalan tidak dapat terbuang melalui alur ban. Ini berbahaya, sebab mobil tidak bisa dikendalikan pada kecepatan tinggi.

Hal senada juga disampaikan Diler Technical Support PT Toyota Astra Motor, Didi Ahadi. Kata dia, lebih baik tekanan ban tetap standar, jangan berlebihan dan jangan kekurangan.

“Kalau berlebihan tekanannya, tapak yang menempel hanya bagian luar (kiri dan kanan saja), yang tengah tidak terlalu menempel. Kalau kurang angin, yang bagian tengah menempel, sedangkan sisi luar kurang,” tuturnya.