Mobil Baru Gampang Penyok, Akal-akalan Produsen?

Ilustrasi kecelakaan mobil
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Penjualan kendaraan di Indonesia mencapai jutaan unit setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan, mobil baru masih menjadi magnet bagi masyarakat.

Namun, ada satu hal dari mobil baru yang kerap jadi sorotan. Banyak yang meragukan kualitas dari mobil saat ini, dibandingkan dengan yang dibuat zaman dulu.

Hal yang menjadi bahan pembicaraan adalah saat kendaraan tersebut mengalami kecelakaan ringan. Mobil zaman dulu umumnya hanya mengalami lecet pada bagian bodi, sementara mobil baru kerusakannya bisa cukup parah.

Bumper dan grille mobil baru bisa pecah atau retak, sedangkan mobil yang dirakit belasan tahun lalu hanya mengalami penyok. Hal ini tentu membuat pemilik jengkel, karena harus mengganti komponen rusak dengan yang baru.

Dilansir dari laman Gardaoto, Selasa 15 Januari 2019, ternyata produsen memiliki alasan khusus untuk menggunakan bahan yang mudah rusak. Jadi, bukan hanya akal-akalan agar bisnis suku cadang mereka laris.

Saat merancang mobil baru, pabrikan memperhitungkan dampak yang ditimbulkan pada pengemudi serta penumpang, saat terjadi kecelakaan. Mereka mendesain sebuah fitur yang dinamakan crumple zone, yang fungsinya meredam energi tumbuk.

Jika energi tersebut tidak diredam, maka penumpang dan pengemudi bisa mengalami luka serius. Crumple zone akan menyerap benturan oleh beberapa bagian mobil, yang kemudian dialirkan ke bagian lain. Hal inilah yang membuat mobil anyar langsung hancur di bagian luar, namun bagian dalam tetap aman. (re2)