Mau Jas Hujan Awet, Pilih Jenis yang Ini

Pengendara sepeda motor menggunakan mantel saat hujan di kawasan Jalan MH Thamrin Jakarta beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

VIVA – Salah satu perlengkapan yang banyak dibutuhkan para pengendara motor saat musim hujan tiba, adalah jas hujan. Meski fungsinya sama, namun jenis dan bahan yang ditawarkan berbeda-beda.

Menurut Chief Executive Officer Istana Payung sebagai perusahaan yang menjual jas hujan merek Masterain dan Carol, Johanes Paulus, ?ada tiga jenis jas hujan yang saat ini ditawarkan.

Pertama, jenis HDPE yang terbuat dari plastik paling tipis. Kedua, jas hujan berbahan PVC. Terakhir, jas hujan jenis jahitan yang umumnya berbahan parasut.

“Soal harga, pasti lebih murah jenis HDPE, karena terbuat dari plastik tipis. Sementara untuk jenis PVC, cukup murah tapi masih kurang kuat. Nah, yang jenis jahitan berbahan parasut yang paling bagus, tapi harganya lebih mahal,” ujarnya di Jakarta, Selasa 22 Januari 2019.

Terkait modelnya, kata Johanes, ada raincoat, ponco dan model setelan (baju dan celana). Model raincoat umumnya dipakai untuk para pejalan kaki atau polisi. Sementara, model ponco digandrungi oleh para ojek online karena kepraktisannya.

“Dari pengalaman kami, model baju dan celana juga banyak yang menyukainya,” tuturnya.

Bahan parasut taslan memiliki keunggulan tidak panas saat dipakai, sebab bahannya seperti kain. Hanya saja, jika hujan sangat deras, bahan menjadi sedikit lembap. Untuk itu, diperlukan perawatan dengan menjemurnya setelah digunakan.

“Bahan parasut ini aman dijemur, berbeda dengan bahan PVC yang kalau dijemur bisa mengeras dan getas,” ungkapnya. (re2)