Main HP di SPBU Picu Ledakan Cuma Mitos Belaka?

Petugas mengisi premium ke dalam sepeda motor di salah satu SPBU di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Setiap mengunjungi SPBU, Anda akan menemui peringatan larangan penggunaan ponsel. Tanda-tanda larangan seperti itu dipasang oleh petugas pom bensin, karena mereka percaya ponsel dapat memicu ledakan.

Namun hal itu belum pernah dibuktikan secara ilmiah, sehingga mengundang pertanyaan masyarakat luas, benarkah bermain ponsel di pom bensin dapat menimbulkan ledakan?

Menurut keterangan yang dirangkum dari carfromjapan.com, dikutip Senin 11 Februari 2019, tidak ada bukti ponsel dapat menyebabkan ledakan di pom bensin. Pada dasarnya baterai ponsel tidak memiliki cukup tegangan untuk membuat ledakan. Bahkan ketika itu memang terjadi, kemungkinan besar penyebabnya adalah karena ada kerusakan pada baterai ponsel tersebut.

"Bermain ponsel ketika mengisi bahan bakar mungkin tak bisa hasilkan ledakan, tapi listrik statis bisa," tulis laporan tersebut.

Menurut Petroleum Equipment Institute (PEI) dalam artikelnya ‘Stop Static’, disimpulkan bahwa berdasarkan investigasi kecelakaan di SPBU sejak tahun 1992 sampai 2010 dengan jumlah insiden hampir 200 kasus, seluruh kasus tersebut disebabkan oleh adanya listrik statis di lingkungan pengisian bahan bakar.

Seperti halnya dalam video di atas, tampak pengendara mobil tidak bermain ponsel, namun terjadi ledakan setelah ia menyentuh selang yang masih tertancap dalam lubang pengisian bahan bakar. 

Hal itu terjadi setelah adanya gesekan antara celana dengan jok mobil, atau alas kaki dengan alas mobil, sehingga menghasilkan listrik statis yang dapat terkonsentrasi di tubuh manusia. Inilah yang dapat menyulut uap bensin hingga terbakar.

Setelah mengetahui kenyataan bahwa menggunakan ponsel saat mengisi bahan bakar tidak sebabkan ledakan, tetap saja, ada baiknya untuk tinggalkan perangkat tersebut di dalam kendaraan. Mengingat antrean yang panjang membuat Anda tak punya cukup waktu untuk sempatkan bermain ponsel.

Laporan: Septian Farhan/VIVA