Yuk Kenali Dua Tanda Kamu Harus Ganti Helm Kesayangan

Helm
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Helm menjadi piranti wajib bagi pengguna sepeda motor. Sebab, benda bulat tersebut bisa melindungi bagian kepala, saat terjadi benturan maupun kecelakaan lalu lintas. Namun, masih ada saja pengguna yang kurang peduli dengan kondisi helmnya. 

Salah satu contohnya, helmnya yang sudah jatuh maupun terbentur benda keras, masih saja digunakan untuk berkendara. Padahal, kata  Executive Director RSV Helmet, RIchard Ryan, sebaiknya helm tersebut tidak lagi digunakan. Sebab, pengendara tidak mengetahui kerusakan yang terjadi di bagian dalamnya.

"Pas helm itu jatuh, kan enggak pernah tahu kerusakannya separah apa. Terus nanti saat dipakai lagi, enggak ketawan helm ini masih nyaman atau enggak dan perlindungannya seperti apa," ujarnya di Jakarta, Senin 25 Agustus 2019.

Menurut Richard, ada dua pertanda yang bisa jadi patokan pengendara sepeda motor untuk segera mengganti helm. Pertama, ada retakan pada body ataupun visor (kaca) helm. Retakan tersebut, membuat benda bulat itu tidak bisa melindungi kepala dengan sempurna.

Baca juga: Ban tubeless kena ranjau, jangan dipaksakan jalan

Kedua, kata Dia, jika sudah ada kerusakan pada bagian tali pengunci (strap helmet). Banyak pengendara sepeda motor yang kurang peduli dengan kondisi tali pengunci. Padahal fungsinya sangat penting, yakni memastikan helm tetap ada kepala si pengendara. 

"Makanya kalau ada rusak, macet, atau bahkan karat, ganti helmnya bukan cuma talinya. Ganti strap tidak disarankan, karena tali ini ada standarnya. Jadi enggak cuma asal pasang saja," ucapnya.

Sebagai informasi tambahan, RSV menawarkan beragam model helm mulai dari half face, full face, hingga untuk offroad. Kini, merek lokal tersebut baru saja membuka outlet yang lokasinya menyatu dengan diler resmi sepeda motor KTM di Daan Mogot, Jakarta Barat.