PBB: Gerindra Panik Lihat Manuver Yusril Dekati Jokowi-Ma'ruf

Presiden Joko Widodo dan mantan Mensesneg Yusril Ihza Mahendra bertemu di Istana Bogor, Jumat 30 November 2018.
Sumber :
  • Twitter / @jokowi

VIVA – Wakil Sekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade sempat menyatakan bahwa apabila Yusril dukung Jokowi-Ma’ruf maka Kader PBB di akar rumput akan dukung Prabowo-Sandi. 

Terkait pernyataan Andre ini, Wakil Sekjen PBB Bidang Komunikasi dan Opini Publik, Solihin Pure, menyebut pernyataan itu merupakan sebuah bentuk kepanikan. Petinggi Gerindra makin panik dan kebakaran jenggot menyaksikan manuver Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra.

"Bang Yusril temui Presiden Jokowi sebagai Lawyer kanapa Gerindra yang kebakaran Jenggot dan makin jago menjadi tukang Klaim" kata Solihin dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 2 Desember 2018

Menurut Solihin, sangat tidak pantas jika Andre menggiring opini publik dengan melontarkan pernyataan tersebut. Karena PBB sendiri secara kepartaian belum menentukan arah dukungannya.

"Belum juga PBB tentukan arah dukungan di Pilpres kok Gerindra sudah mulai 'Gergaji' PBB dan Yusril, apa panik ya menyaksikan manuver ketua umum PBB?" ujarnya

Menurut Solihin, PBB ini partai Islam yang sangat demokratis. PBB telah memberi mandat kepada Yusril yang menjabat sebagai ketua umum untuk maju sebagai Capres. Apabila Yusril tidak bisa maju Capres, maka kewenangan menentukan arah dukungan itu sepenuhnya diserahkan ke Yusril.

"Bang Yusril ini bukan tipe Ketua Umum Partai yang arogan dan otoriter, walaupun dia telah diberikan wewenang penuh tapi dia tetap meminta saran dan masukan dari pengurus partai. Saran dan masukan itu yang baru akan diputuskan setelah PBB menggelar rakornas pada Januari tahun depan," ujarnya

Solihin yakin, apabila Ketua Umum PBB telah memutuskan arah dukungan, kader di akar rumput akan solid dan mengikuti keputusan partai. Namun apabila nantinya tetap ada kader yang berbeda padangan, Solihin menilai itu hal yang biasa terjadi dalam sebuah organisasi Partai Politik dan DPP tentu akan hargai itu.

"PBB tidak akan serta merta memecat kader yang tak sejalan. Karena tujuan utama PBB adalah lolos parlemen dan memiliki perwakilan di DPR RI, terpenuhinya anggota DPRD Provinsi dan Kab/Kota di seluruh Indonesia," ujarnya.