Partai Besutan Tommy Soeharto Ajak PSI Berkoalisi

Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso, berbaju putih kedua dari kiri
Sumber :
  • VIVA/Ridho Permana

VIVA – Partai Berkarya, pimpinan Ketua Umum Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, mengajak Partai Solidaritas Indonesia (PSI), berkoalisi. Namun, bukan untuk mendukung salah satu pasangan calon presiden, mengingat kedua partai yang baru pertama kali mengikuti pemilu itu berbeda pilihan dukungan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Sekretaris Jenderal DPP Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso mengatakan, koalisi yang diinginkan adalah untuk di legislatif. Baik DPR RI maupun DPR daerah tingkat I dan II. Ia mengajak partai baru lainnya mendeklarasikan #2019gantiparlemen. 

"Kami optimistis bisa mencapai target itu. Berkarya punya hitungan sendiri, ada kemungkinan kami bisa tersenyum di pemilu 2019," ujar Priyo Budi Santoso dalam diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat 28 September 2018.

Berkarya adalah partai baru di pemilu legislatif 2019. Mereka harus melewati angka parliamentary threshold yang mencapai 4 persen. Partai politik harus mencapai angka minimal itu untuk bisa menempatkan wakilnya di DPR. 

Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 dari Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, perjuangan Partai Berkarya dan partai-partai baru lainnya berbeda dengan partai yang sudah lama dan ada di DPR.

"Bedanya dari partai lama, anggota DPR mereka kan sudah bergentayangan. Kami ajak viralkan #2019gantiparlemen. Bukan hanya DPR, tapi DPRD dan lainnya juga perlu diganti," jelas Priyo.

Priyo menuturkan, meski Berkarya dan PSI beda pilihan soal calon presiden dan wakil presiden, tapi dalam urusan legislatif menurutnya perlu berjuang bersama-sama. 

"Meski Berkarya dukung Prabowo dan PSI dukung Jokowi, namun untuk DPR kami harus bersatu. Kami targetnya 80 kursi di DPR," katanya.