Tak Kecipratan Efek Prabowo, Begini Strategi PKS Lolos ke Parlemen

Ilustrasi elite Partai Keadilan Sejahtera.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anwar Sadat

VIVA – Efek ekor jas atau coat tail effect dari Prabowo Subianto sebagai calon presiden diprediksi hanya menguntungkan Gerindra. Sebagai salah satu partai pengusung, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tak akan mendapatkan coat tail effect.

Direktur Pencapresan PKS, Suhud Alynudin tak menampik secara teori partai yang memajukan figur sebagai capres atau cawapres memiliki coattail effect lebih besar. Hal ini merujuk dari beberapa hasil lembaga survei.

"Hasil beberapa lembaga survei memperlihatkan elektabilitas PKS berada di kisaran lolos parliamentary treshold," kata Suhud kepada VIVA, Kamis malam, 22 November 2018.

Suhud mengakui perlu perjuangan ekstra untuk lolos ke parlemen lewat Pileg 2019. Syarat ambang kelolosan parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen menjadi ujian setiap parpol yang tak memiliki figur capres atau cawapres.

"Apalagi ini pemilu serentak untuk kali pertama. Ujian fokus di pileg tapi tak lupa dengan dukungan di pilpres," jelas Suhud.

Namun, ia optimis tanpa coattail effect Prabowo, PKS punya loyalitas suara pemilih. Selain itu, modal militansi kader serta caleg menjadi kelebihan PKS.

"Tak hanya dari coattail effect capres atau cawapres, namun ada variabel lain yaitu kerja mesin partai yang terdiri dari struktur, kader dan caleg," ujarnya.

Baca: Pemilu 2019, Efek Ekor Jas dan Kuburan Parpol

Dia mencontohkan kinerja mesin partai dan militansi kader terbukti dari beberapa hasil pilkada. Contohnya Pilkada DKI 2017 dan Pilkada Jabar 2018. "Pengalaman yang sudah kami lalui dengan kader menjadi optimisme kami," sebut Suhud.