Kembali ke Orde Baru Diprediksi Pakar Tak Laku Bagi Pemilih Milenial

Hermawan Sulistyo.
Sumber :
  • VIVAnews/ Wima Saraswati

VIVA – Seruan dan isu bahwa Indonesia harus kembali ke masa Orde Baru dalam pesta demokrasi Pemilihan Presiden 2019 diperkirakan tidak akan laku untuk para pemilih milenial. 

Generasi milenial sekarang dianggap sudah paham, ditambah kemampuan mengakses keterbukaan informasi yang begitu sangat luas. 

"Banyak anak-anak milenial yang cerdas, menelusuri dia lihat, buka file lama akan tahu siapa penjahat HAM, siapa yang merampok ekonomi kita," ujar pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hermawan Sulistyo di kantor Populi Center Jakarta Barat, Kamis 6 Desember 2018. 

Namun terlepas dari isu rezim zaman Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, milenial dianggap mungkin saja akan tertarik dengan isu yang dilontarkan oleh Partai Berkarya bila sesuai dengan minat mereka.

"Milenial yang tidak punya rasa curiousity (ingin tahu) mungkin akan tertarik berminat. Tapi yang punya curiousity cari informasi searching, cari tahu ini bullshit semua," ujarnya. 

Sebelumnya, pengurus Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Siti Hediati Soeharto atau biasa kerap disapa Titiek Soeharto pernah mengatakan lewat jejaring media sosial Twitter-nya @TitiekSoeharto bahwa Indonesia sebaiknya balik lagi ke zaman Orde Baru. Diprediksi, generasi muda masa kini juga menjadi target perkenalan bagi Partai Berkarya.

"Sudah cukup. Sudah saatnya Indonesia kembali seperti waktu era kepemimpinan Bapak Soeharto yang sukses dengan swasembada pangan, mendapatkan penghargaan internasional, dan dikenal dunia," kicau Titiek lewat akun media sosial Twitter. (ren)