Tim Prabowo-Sandi Juga Dirugikan Soal Hoax Surat Suara Tercoblos

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak (kanan)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA - Koordinator Jubir Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan bahwa BPN Prabowo-Sandi merasa sangat dirugikan atas rekaman suara yang beredar melalui media sosial dan pesan instan mengenai adanya informasi palsu atau hoax perihal tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos di Pelabuhan Tanjung Priok tersebut.

Sebab dalam rekaman itu juga terdengar menyebutkan atribut Partai Gerindra yang merupakan partai capres nomor urut 02, Prabowo Subianto. Dahnil meminta kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut agar jangan sampai Prabowo-Sandi terkena imbasnya.

"Pasti ya, kami sangat dirugikan dengan siapapun terkait dengan rekaman itu. Jadi kita gak tau siapa yang buat itu. Kuncinya satu, silakan polisi dicari siapa perekam itu. Jangan sampai ini sama dengan kasus-kasus lainnya yang kemudian tertuduh ke kami kemudian gak terungkap sama sekali," kata Dahnil di kawasan Kembangan, Kamis malam, 3 Januari 2018.

Dahnil mengatakan rekaman tersebut bisa saja dibuat oleh orang yang tidak bertanggung jawab demi kepentingannya menjatuhkan suatu pihak. "Siapapun bisa membuat itu. Para pihak manapun bisa membuat itu kemudian mereka bisa menuduh siapapun," ujarnya.

Selain itu, terkait cuitan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief, Dahnil mengatakan bahwa itu merupakan sebuah imbauan bukan penyebaran berita bohong.

"Andi Arief adalah memperingatkan agar segera dicek, kan begitu ya yang disampaikan dia," ujar Dahnil.

Apabila yang diperingatkan Andi Arief tidak benar, maka itu merupakan hal yang bagus. Dahnil menegaskan, BPN Prabowo-Sandi akan mendukung sepenuhnya aparat kepolisian dalam memberantas peredaran hoaks.

"Justru kalo kemudian itu tidak benar ya bagus dan kita berharap tidak terjadi hal-hal seperti itu dan posisi kami tentu mendukung pihak kepolisian terkait dengan penanganan berita-berita hoax," ujarnya.

Sebelumnya, Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, menyampaikan isu tujuh kontainer surat suara yang dicoblos di Tanjung Priok. KPU pun langsung mengecek ke lapangan soal benar atau tidaknya kabar tersebut. Hasilnya, mereka menegaskan isu tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos itu tidak benar alias bohong.

Ketua KPU Arief Budiman lantas melapor ke kepolisian soal berita hoax tentang tujuh kontainer surat suara. Dia mengatakan surat suara terkait Pilpres 2019 belum dicetak oleh KPU.

"Penyebarnya harus ditangkap," kata Arief. (ren)