Prabowo: Kalau Rakyat Kelaparan, Ini Penghinaan pada Pendiri Bangsa

Capres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto memberikan pidato politiknya pada acara Pembekalan Relawan Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo- Sandi di Istora Senayan, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

VIVA – Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato kebangsaannya di Plennary Hall JCC, Jakarta, Senin, 14 Januari 2019. Dalam pidatonya itu, Prabowo menyinggung masalah kelaparan di Kabupaten Asmat, Papua.

Bagi Prabowo, kejadian ini sebagai paradoks Indonesia. Negara kaya namun rakyat terlantar.

"Negara yang beberapa waktu lalu panik karena di Kabupaten Asmat karena kelaparan. Pejabat-pejabat negaranya tidak hadir membantu mereka," kata Prabowo di depan ribuan simpatisan dan elite partai pendukungnya.

Dia menekankan persoalan di Asmat tak perlu terjadi. Ia khawatir kalau tidak segera bertindak dalam masalah ini maka akan berlanjut ke arah yang lebih buruk.

Kemudian, Prabowo yang merasa didukung ulama, kalangan emak-eak sampai nelayan dan petani ingin menawarkan untuk kondisi kehidupan negara lebih baik. Menurutnya, negara yang sudah 73 tahun merdeka seharusnya tak ada rakyat yang kelaparan.

"Kalau ada rakyat yang kelaparan, ini adalah penghinaan. Ini adalah penghinaan kepada pendiri-pendiri bangsa kita, ini adalah penghinaan bangsa kita," jelas eks Komandan Jenderal Kopassus itu.

Dalam pidato kebangsaan ini, elite partai Koalisi Indonesia Makmur hadir. Ada Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden PKS Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Ada juga Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto.