LSI Denny JA: Jokowi Meng-Upper Cut Prabowo saat Debat

Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat debat Capres, 17 Februari 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Lembaga Survei Indonesia atau LSI pimpinan Denny JA mencatat sedikitnya enam aspek keunggulan calon presiden Joko Widodo atas Prabowo Subianto dalam debat kedua Minggu malam, 17 Februari 2019.

Pertama, Jokowi dinilai lebih memahami permasalahan riil. Misal, ketika Prabowo menyatakan akan mendirikan BUMN khusus untuk nelayan, Jokowi menjawabnya bahwa badan usaha semacam itu sudah ada, yaitu bernama Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dan PT. Perikanan Nusantara (Perinus) Persero.

Kedua, menurut LSI, Jokowi lebih sistematis dalam memaparkan solusi, sementara Prabowo masih normatif dan umum saja soal rencana mendorong industri digital. 

"Jokowi memaparkan data dari 7 start up unicorn usaha digital ASEAN, 4 [di antaranya] ada di Indonesia. Sudah disiapkan Palapa Ring, 4G, dan deregulasi," kata Denny lewat keterangan tertulisnya pada Selasa, 19 Februari 2019.

Argumentasi Jokowi tentang kebijakan impor ialah aspek ketiga keunggulan calon petahana. Misal, Jokowi mencontohkan kebijakan impor jagung yang memang masih ada tetapi sesungguhnya berangsur-angsur berkurang dari tahun ke tahun: total 3,5 juta ton pada 2014 dan hanya 180 ton pada 2018.

Jokowi, menurut Denny, setuju tentang gagasan kedaulatan pangan tetapi menyetop kebijakan impor bukanlah kebijakan sehari-dua hari, melainkan bertahap. "Dia (Jokowi) menyebut [bahwa] menghilangkan impor tak bisa satu-dua hari, seperti membalik tangan."

Keunggulan keempat ialah Jokowi terkesan lebih berpengalaman dalam berkomunikasi dengan rakyat. Denny mencatat ketika Jokowi bercerita pernah suatu malam dia bersama sopir pribadinya diam-diam mengunjungi permukiman nelayan untuk memastikan kondisi mereka. "Itu biasa dilakukan sejak ia memimpin kota, provinsi, dan kini di tingkat negara," katanya.

Kelima, Prabowo justru menghentikan ketika moderator terus memberi waktu kedua capres untuk berdebat mencari kontras antarmereka dalam isu energi. "Ujarnya, 'Cukup. Untuk apa bertele-tele lagi'," Denny mengingatkan pernyataan Prabowo.

Aspek terakhir, Jokowi sempat melancarkan upper cut atau serangan mematikan terhadap Prabowo, yakni ketika sang petahana menjawab pernyataan Prabowo tentang betapa segelintir orang kaya di Indonesia menguasai mayoritas sumber daya.

“Jokowi sempat melancarkan upper cut yang membuat Prabowo terhentak. Prabowo menyinggung betapa segelintir orang kaya di Indonesia menguasai mayoritas sumber daya. Jokowi pun menjawab, tapi Prabowo sendiri punya 220 ribu hektare lahan di Kalimantan dan 120 ribu hektare di Aceh," katanya. (ase)