Ketua KPU: Ledakan di Lokasi Debat Capres Jadi Pelajaran

Ketua KPU Arief Budiman (kanan) bersama Komisioner KPU Ilham Saputra (kiri) menunjukkan berkas Caleg berstatus terpidana korupsi saat mengumumkan data terbaru nama calon legislatif (caleg) dengan status mantan terpidana korupsi yang berpartisipasi pada Pe
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Arief Budiman merespons adanya ledakan di lokasi nonton bareng pendukung debat capres Pemilu 2019 putaran kedua di sekitar Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu malam, 17 Februari 2019. Arief menyebut kejadian itu harus menjadi evaluasi berbagai pihak.

"Maka saya pikir ini jadi pelajaran bagi banyak pihak. Ya bagi penyelenggara, bagi peserta pemilu, termasuk bagi pihak keamanan," kata Arief di Gedung KPU, Jakarta, Rabu, 20 Februari 2019.

Arief akan membahas hal tersebut secara detail dengan pihak keamanan untuk persiapan debat putaran ketiga. "Nanti kalau yang detail-detail kita akan undang pihak terkait yang memang ahli di bidangnya. Misalnya soal keamanan, gitu," katanya.

Meski akan memperketat pengamanan, namun KPU tidak ingin upaya ini terlihat terlalu mencolok. Karena khawatir hak tersebut justru menakuti masyarakat untuk menyaksikan debat capres selanjutnya.

"Ya tapi dalam menyelenggarakan debat tidak perlu juga terlalu ketat sehingga nanti orang-orang takut berdebat secara rileks, secara lepas. Jadi nanti tetap harus maksimal debatnya sehingga semua orang bisa menikmati debat," katanya. 

Sebelumnya, ledakan terjadi di dekat Parkir Timur Senayan yang disiapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menggelar nonton bareng. Ledakan terjadi sekitar pukul 20.15 WIB pada Minggu, 17 Februari 2019.

Akibat hal itu, jalan sempat ditutup polisi. Berdasarkan data yang dihimpun, setidaknya ada tujuh orang yang jadi korban.

Lima orang yang dirawat di RS Pelni Petamburan adalah Fatimah Saadah, Maimunah, Mirah, Maria, dan Magdalena. Kemudian, dua orang yang dirawat di RSAL Mintohardjo yaitu, Ustaz Eddy Anwar dan seorang ibu bernama Dahlia.

Meski begitu, ketujuhnya tak mengalami luka serius. Polisi menyebut mereka hanya mengalami syok.