Bendera di Kampanye Prabowo, BPN: Bukan HTI, Itu Bendera Rasulullah

Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat kampanye di Manado, 24 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

VIVA – Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno merespons kabar adanya pengibaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam kampanye terbuka capres Prabowo Subianto di Manado, Sulawesi Utara. Anggota Dewan Pengarah BPN Fadli Zon menegaskan bendera itu bukan bendera HTI tapi bendera Nabi Muhammad.

"Itulah kalau bendera Rasulullah itu berbeda. Itu sudah berkali-kali ini dieksploitasi tulisan Lailahaillallah Muhammadar Rasulullah adalah bendera Nabi Muhammad, itu bukan bendera HTI," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Senin 25 Maret 2019.

Dia meminta jangan termakan oleh provokasi-provokasi semacam itu. Sebab, bendera tersebut memiliki korelasi dengan kalimat tauhid.

"Massa yang bawa, bukan dari kita dan banyak kan selama ini di acara acara reuni 212 ribuan bendera seperti itu. Saya kira apa masalahnya di bendera Rasulullah. Saya kira kalimat tauhid itu ajaran Islam. Itu bukan PKI kalau bawa bendera PKI baru itu salah," kata Fadli yang juga Wakil Ketua DPR itu.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Dewan Pengarah BPN, Hidayat Nur Wahid. Dia mengatakan Kementerian Dalam Negeri sudah menyatakan bendera dengan tulisan kalimat tauhid bukan bendera HTI.

"Bendera HTI kalau kata kementerian dalam negeri ada tulisan la ilaha illallah di bawahnya ada tulisan Hizbut Tahrir. Saya bertanya apakah ada tulisan Hizbut Tahrir atau tidak? Pasti tidak ada. Kalau tidak ada itu pasti bukan benderanya HTI," kata Hidayat dalam kesempatan terpisah di gedung DPR.

Ia yakin tidak mungkin HTI terlibat. Alasannya karena HTI mengatakan pemilu adalah tufur. "Jadi menurut saya, kalau kita tidak ingin menyebar hoaks, jangan menyebar hoaks. Bendera HTI itu jelas," kata Hidayat. (ren)