Kala Megawati Pilih Menepi dari Panggung Kampanye

Megawati Soekarnoputri.
Sumber :
  • Eduward Ambarita/VIVA.co.id

VIVA – Ada yang menarik ketika Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memilih menepi pada kegiatan rapat umum kampanye terbuka di Jawa Barat, Kamis sore 4 April 2019

Mega, begitu ia disapa, dalam kunjungannya di dua Kabupaten Indramayu dan Kuningan, di luar kebiasaan yang sering dilakukan kala kampanye. Dia memilih menjauh dari panggung, tidak seperti ketua umum partai pendukung kandidat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden. Tidak ada pengeras suara dan pidato yang menyala untuk membakar semangat pendukung dan simpatisan.

Sejak pagi Megawati menghadiri panen raya padi MSP di Indramayu, dan kemudian sorenya bergeser ke kaki anak Gunung Ciremai, tepatnya mengunjungi Kebun Raya Kuningan, Desa Padabeunghar. Di sana, dia memantau perkembangan pembangunan Kebun Raya itu yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Pantauan VIVA, Megawati yang hadir sebagai Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia mendengar paparan Bupati Kuningan Acep Purnama mengenai kelanjutan pembangunan Kebun Raya seluas 167 hektare tersebut. Dalam kesempatan itu ia juga diberikan waktu untuk sambutan.

Usai sesi dialog berakhir dengan jajaran pengelola Kebun Raya, teka-teki terkait agenda Megawati yang memanfaatkan waktu kampanyenya dengan cara lain pun terungkap. 

"Saya dari dulu mengatakan bahwa memberi pelajaran politik itu sebenarnya bagian dari kehidupan. Jadi bukan hanya mereka yang ikut politik jadi pragmatis, menjadi sangat kering karena tak yang dipikirkan selain politik," ujar Megawati. 

Megawati mengaku sengaja memperkenalkan cara lain berpolitik kepada khalayak termasuk para pengurus partainya bahwa berpolitik tidak semata-mata mengejar kekuasaan. Pesan itu secara tersirat disampaikan ketika dia lebih memilih menikmati alam pada momen penting di sisa hari kampanye.

Ia mengaku sedih, hajatan lima tahunan atau pemilu kali ini justru marak diisi caci maki dan ujaran kebencian.

"Saat ini sangat berbeda dengan pemilu yang lalu. Menurut saya ini pesta demokrasi, bukan hanya selalu persaingan nuansanya yang sepertinya menginginkan perpecahan. Jadi seperti ini menyejukkan bahwa bisa dengan cara-cara seperti ini dilakukan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Megawati memang terlihat sengaja tak membawa rombongan pengurus partai begitu banyak. Di tataran elite, putri dari proklamator Soekarno itu hanya ditemani sang Sekjen Hasto Kristiyanto dan Ketua DPD PDI Perjuangan TB Hasanuddin.

Megawati juga sempat menanamkan pohon Kemuning dan melihat ikon dari Kebun Raya Kuningan yakni Taman Rumah Bunga Anggrek.