PDIP Klaim Koalisi Jokowi Kuasai Lebih Separuh Parlemen

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar GM

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meyakini, koalisi partai politik pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan lebih solid.

Sebab, berdasarkan simulasi hitung cepat sementara, ada lima partai partai pro-Jokowi yang perolehan suara ataupun kursinya diprediksi melewati ambang batas keterwakilan sebesar 4 persen, yaitu PDIP, Partai Golkar, PKB, Partai Nasdem, dan PPP. Jika digabungkan, kelima partai itu memiliki 349 kursi di DPR RI atau 60,7 persen dari keseluruhan komposisi Parlemen.

"Pemerintahan kedua Pak Jokowi tidak hanya makin efektif dan solid. Konfigurasi politik pun makin matang, di mana legitimasi yang diberikan rakyat ke Jokowi-KH Ma'ruf Amin senafas dengan kuatnya dukungan di DPR," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melalui pesan tertulis, Senin, 29 Maret 2019.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional itu menuturkan, berbagai catatan mengenai pemilu kali ini menunjukkan hal positif berupa peningkatan kualitas demokrasi. Tingkat partisipasi yang tinggi juga akan memperkuat sistem presidensial.

Karena itu, ia menilai, opini yang dikembangankan belakangan mengenai tuduhan kecurangan untuk mendelegitimasi pemilu tidak tergambar pada realitas politik sesungguhnya. Dia mengingatkan juga bahwa begitu banyak petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia dalam bertugas demi menjamin pemilu berjalan jujur, adil, dan demokratis. "Kita juga tidak boleh menyia-nyiakan para pahlawan demokrasi yang telah gugur dalam tugas."

Di sisi lain, Hasto turut mengucapkan selamat bagi partai koalisi dan partai di luar nonkoalisi yang hasil hitungan cepat mendapat hasil memuaskan. Ia berharap, ke depan kerja sama antarpartai politik mamacu perbaikan kesejahteraan dan peningkatan ekonomi.

"Kami meyakini bahwa Gerindra dan PKS pun puas dengan hasil pemilu yang telah memberikan penambahan kursi bagi kedua Partai tersebut. Tanpa pemilu jurdil dan demokratis, mustahil Gerindra dan PKS bisa melenggang dengan penambahan kursi yang signifikan tersebut," ujarnya. (mus)