Milasari Ingin Perbaiki Perekonomian Rakyat Seperti Era Soeharto

Caleg DPR RI dari Partai Berkarya, Milasari Kusumo Anggrain.
Sumber :
  • Dokumentasi Partai Berkarya.

VIVA – Calon legislatif DPR RI dari Partai Berkarya, Milasari Kusumo Anggraini mengaku, membawa konsep perbaikan ekonomi ke masyarakat. Wanita itu memiliki daerah pemilihan atau dapil di Jawa Tengah IV, yang meliputi Kabupaten Purworejo, Wonosobo, Magelang, Magelang Kota, dan Temanggung.

Dia mengarahkan, petani bersemangat memproduksi hasil pertanian yang dapat bersaing di pasar nasional, dan memotivasi usaha kecil terus meningkatkan omzet penjualan. Sebagai salah satu buktinya, ia membentuk lebih dari seratus komunitas usaha kecil dan menengah (UKM) dan petani di Kabupaten Wonosobo.

“Saya blusukan ke desa-desa, bahkan sampai ke desa paling terpencil di lereng Gunung Sumbing, dan lereng Gunung Sindoro,” ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Rabu 27 Maret 2019.

Dia menilai, membangun ekonomi kerakyatan dimulai dari membina petani mendapatkan produk pertanian yang terbaik, menampung dan memasarkannya. Dengan demikian, petani tidak perlu lagi menunggu tengkulak membeli hasil panen.

Petani nantinya, juga bisa menikmati harga hasil panen yang layak dan menyejahterakan. Dia melanjutkan, di sektor UKM, ia membantu anggota komunitas membangun toko-toko kecil dan mengisinya dengan barang-barang yang banyak diperlukan masyarakat.

“UKM selalu kesulitan uang tunai, untuk memenuhi tokonya dengan aneka macam barang. Kami meringankan UKM, dengan memberi tenggang waktu pembayaran, lalu kami memotivasi mereka untuk meningkatkan omzet," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, caleg-caleg Partai Berkarya di seluruh Indonesia, selain dirinya juga berusaha membangun ekosistem ekonomi kerakyatan. Sebab, tanpa itu, sangat sulit mewujudkan ekonomi kerakyatan yang kuat.

“Ini juga komitmen Partai Berkarya dan Pak Tommy Soeharto. Kami akan terus berkarya, demi mewujudkan Indonesia makmur dan sejahtera," ujar dia.

Terakhir, ia mengaku hal ini mendapat respons positif dari pelaku ekonomi, terutama para supplier, karena sistem ini menjawab kebutuhan masyarakat kelas menengah dan bawah di seluruh Indonesia.

“Yang kami inginkan adalah situasi perekonomian masyarakat kembali seperti era Presiden Soeharto,” katanya menyudahi.