Gubernur Ganjar Antar Rombongan Gowes Jelajah Trans-Jawa

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengantarkan pesepeda Jelajah Tour Trans-Jawa di Kota Semarang, Rabu, 6 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut langsung menyambut rombongan pesepeda Jelajah Tour Trans-Jawa yang tiba di Kota Semarang, Rabu, 6 Maret 2019. Gubernur berambut putih itu juga ikut mengantarkan rombongan hingga Kabupaten Kendal.

Total 75 orang rombongan yang turut dalam kegiatan yang start dari Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 4 Maret 2019 itu. Ganjar yang memang hobi bersepeda ikut mengayuh sepedanya menemani rombongan.

Dari Semarang, rombongan rencananya akan mengayuh jarak sekitar 258 km sampai Cirebon dan singgah sebentar di kabupaten Kendal. Selain melalui ruas utama, para goweser juga menyusup ke desa-desa melihat pembangunan dari pemanfaatan dana desa, salah satunya BUMDes Langgeng Sari Jaya, Desa Karangayu Kecamatan Cepiring Kabupaten Kendal.

"Hari ini teman-teman yang melakukan jelajah Tour Trans-Jawa sudah masuk Jawa Tengah kemarin dari Jawa Timur. Ternyata mereka melihat pembangunan infrastruktur secara langsung dan yang menarik para goweser ini masuk ke desa-desa," kata Ganjar.

Di Kendal, Ganjar dan rombongan singgah di desa Karangayu menengok BUMDes Langgeng Sari Jaya. BUMDes ini, menurut Ganjar menarik karena  punya tiga unit usaha, salah satunya sekolah sepakbola (SSB) SSB Cakra Muda.

Selain SSB, BUMDes itu juga mengelola sampah keluarga dan mengelola pasar. Ganjar pun memamerkan keunikan BUMDes tersebut kepada para goweser, terlebih kebanyakan dari mereka berasal dari luar Jawa.

"Terus ada unit usaha pengelolaan sampah keluarga ini yang kita dorong sampah tidak dibuang tapi dikelola. Terus ada unit usaha pengelolaan pasar dan sudah membangun tiga skema sewa, jangka pendek, menengah dan panjang dengan tarif yang berbeda. Mudah-mudahan kreativitas ini jadi contoh inovasi pengelolaan dana desa di Jawa Tengah," katanya.

Koordinator kegiatan Jelajah Trans Jawa 900 Km, Hendra Dharmanto, mengatakan bahwa Jelajah Tour Trans-Jawa ini bertolak dari Surabaya pada 4 Maret. Selama lima hari mereka menempuh jarak 900 km dan dijadwalkan finish di Istana Negara Jakarta pada 8 Maret.

Kegiatan bersepeda diikuti total 50 pesepeda dari berbagai daerah di Indonesia dengan tujuan mengeksplorasi perkembangan infrastruktur di Jawa. Sebelum tiba di Kendal, mereka juga telah singgah di Desa Lerep dan Kalisidi Kabupaten Semarang. Di sana tim melihat langsung pembangunan infrastruktur dari dana desa.

"Kita ajak para peserta melihat langsung perkembangan Pulau Jawa. Jadi selain bersepeda kita juga berbagi pengelolaan infrastruktur desa satu ke desa lainnya," kata Hendra.

Fahriansjah, salah satu peserta dari Makassar, mengakui pesona infrastruktur dan perdesaan memang membuat wajah seluruh wilayah di Indonesia makin cantik. 

"Kemarin ketika menjelajahi Jawa Timur, betapa bagusnya infrastruktur yang telah dikerjakan. Selain itu, pembangunan di desa-desa juga semakin gencar. Pariwisata di tiap daerah juga menarik," katanya. (webtorial)