Trik Kenyang dan Terhidrasi Lebih Lama Jalani Puasa

Ilustrasi makan.
Sumber :
  • Pixabay/epicantus

VIVA – Pada bulan suci Ramadan, umat muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Mereka harus menahan lapar kurang lebih selama 13 jam, khususnya bagi umat muslim di Indonesia.

Selain itu ada kemungkinan berat badan bertambah karena terlalu banyak makan saat berbuka puasa. Pada bulan Ramadan, intensitas olahraga dan aktivitas fisik biasanya juga berkurang.

Rasa haus dan lapar tentu tidak terelakkan. Hal itu bisa dipicu oleh kebiasaan tidak minum cukup cairan, sehingga tidak membuat Anda kenyang tidak peduli seberapa banyak yang dimakan.

Nah, kunci untuk menjalani Ramadan dengan maksimal adalah dengan mengetahui makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi dan seberapa banyak.

Ahli diet Meryem Berrin Ak dari Ni?anta?? University di Istanbul memberi Daily Sabah beberapa tips untuk mengatur makan selama berpuasa 26 hari ke depan. Menurut Ak, yang terbaik adalah memiliki satu atau dua camilan antara buka puasa dan sahur.  

"Salah satu yang sering kita pikirkan adalah makan banyak saat sahur agar kenyang lebih lama. Padahal yang utama adalah makan lebih sedikit dan konsumsi makanan yang akan membuat Anda kenyang lebih lama," kata Ak.

Sarapan adalah makanan terpenting dalam satu hari ini, jadi bagi Ak, sahur harus menjadi sarapan saat puasa.

"Penting untuk tidak melewatkan sahur di bulan Ramadan jika Anda tidak ingin merasa sangat lapar di siang hari," jelasnya.

Untuk menu sahur, penting untuk memilih makanan yang bisa dicerna dengan mudah. Makanan harus kaya akan protein dan vitamin. Seperti susu, telur, keju tanpa garam, mentimun, tomat, kacang-kacangan dan roti gandum.

Atau jika ingin sahur cepat, Anda bisa mengonsumsi semangkuk sup dengan sepotong roti gandum.  Untuk mengendalikan gula darah, selalu disarankan untuk memakan beberapa kurma. 

Jika Anda tidak ingin merasa dehidrasi di siang hari, Anda harus menghindari makanan yang digoreng, makanan asin, pedas dan tepung.

Untuk buka puasa, Ak mengatakan selalu baik untuk memulai dengan makanan ringan, seperti yogurt dan salad.  

"Setelah beberapa gigitan pertama, mereka harus memberikan jeda setidaknya 10 menit untuk menyantap hidangan utama. Ini dimaksudkan untuk memberi waktu bagi tubuh Anda untuk menyesuaikan," tambah Ak.

Yang paling penting adalah membuat pilihan sehat untuk mempersiapkan tubuh Anda untuk hari puasa. Menu buka puasa harus memiliki sayuran dan makanan serta sup untuk membantu Anda tetap terhidrasi. 

Selain itu bagi Anda pecinta kopi, ada baiknya memberi jeda 45 menit setelah berbuka untuk tubuh menyerap vitamin dan mineral yang Anda konsumsi selama berbuka puasa.  Terlepas dari apa yang Anda makan, penting juga bagaimana cara makan di bulan Ramadan.  Ak menyarankan untuk makan perlahan saat buka puasa dan sahur.

"Perasaan kenyang muncul setelah 10 hingga 12 menit. Jika Anda makan cepat untuk menekan rasa lapar Anda, Anda akan mendorong sistem pencernaan terlalu keras. Untuk mencegahnya, kuncinya adalah makan perlahan-lahan dan tetap pada porsi kecil," Ak menambahkan.  

Untuk mempertahankan sistem pencernaan yang sehat di bulan Ramadaan, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengonsumsi makanan tinggi serat dan minum air sebanyak mungkin.  Selain itu, alih-alih mengonsumsi buah setelah makan malam coba nyemil antara buka puasa dan sahur.