Blind Date Versi Dubai yang Cuma Ada di Ramadan

Ilustrasi makanan
Sumber :
  • foodiesfeed

VIVA – Setiap kota di dunia memiliki tradisi tersendiri dalam berbuka puasa. Salah satu yang umum dilakukan adalah berkumpul dengan teman atau keluarga. Namun, sebuah komunitas di Sustainable City, Dubai memiliki cara yang unik untuk berbuka puasa yaitu iftar blind.

Iftar blind hampir mirip dengan konsep blind date, bertemu dengan orang baru untuk mengenal mereka dan budaya mereka. Iftar blind merupakan inisiatif yang dimulai oleh penduduk Sustainable City untuk membantu warga mengenal satu sama lain.

"Seluruh idenya adalah untuk membantu penghuni merasakan budaya baru juga.
kata Hadeel Ahmad, direktur komunikasi Suistainable City.

Dia melanjutkan bahwa ada beberapa penduduk di wilayahnya yang baru saja datang ke Uni Emirat Arab (UEA) dan merasakan Ramadan pertama. Maka dari itu, pihaknya ingin mereka menikmati pengalaman Ramadan pertamanya di kota itu.

"Kami ingin mereka mengerti tentang Ramadan dan merasakan bulan ini dengan cara sosial. Tentu saja kami juga ingin warga bertemu satu sama lain, mendapatkan teman baru, bertemu tetangga mereka, sesuatu yang langka di banyak komunitas di UEA, ”tambahnya.

Foto dok. SUPPLIED

Sejak inisiatif ini dimulai setahun yang lalu, orang-orang yang tinggal di kawasan itu mengambil kesempatan untuk bertemu warga dari komunitas lain. Sustainable City sendiri terdiri dari 500 vila dan 92 apartemen. Vila-vila terisi 98 persen sementara semua apartemen terisi penuh

Untuk sistem iftar ini, caranya pun cukup mudah. Ahmad menjelaskan setiap penduduk yang tertarik untuk menjadi tuan rumah, mengundang tamu ke rumah mereka untuk berbuka.

Jika seseorang ingin memahami budaya Islam, tentang Ramadan dan iftar, mereka mendaftar sebagai tamu. Kami kemudian mencocokkan keluarga sesuai dengan jumlah para tamu, kelompok tempat mereka tinggal serta latar belakang budaya mereka," kata dia.

Dia melanjutkan, idealnya tuan rumah memberikan jumlah tamu yang ingin mereka undang ke rumah mereka.

"Kami lalu menyesuaikannya. Kami juga mencoba dan mengajak orang-orang dari berbagai kelompok untuk bertemu dan berbuka puasa," jelas dia.E

Ekspatriat Yordania, Sireen Khalifeh pun berbagi pengalamannya dalam iftar blind sebagai tuan rumah, dikutip dari gulfnews.com.

“Saya menyarankan konsep ini karena saya telah bertemu dengan begitu banyak warga negara asing yang datang ke UEA dan mereka tidak tahu sama sekali tentang apa Ramadan atau mengapa orang berpuasa selama bulan ini," kata dia.

Foto dok. SUPPLIED

Dia melanjutkan, seringkali banyak dari warga non muslim memiliki gambaran sedih tentang Ramadan. Di mana orang tidak bersenang-senang, tidak bisa minum kopi di mal. Maka dari itu, dengan adanya iftar blind ia bisa mengubah mindset mereka untuk memahami Ramadan.

“Saya menjadi tuan rumah keluarga Swedia tahun lalu. Ketika Anda berbagi makanan, Anda berbagi cinta dan ikatan tumbuh secara otomatis.  Berbagi meja memberi kita waktu untuk berbicara satu sama lain," kata dia.

Keluarga Swedia memiliki begitu banyak pertanyaan tentang Islam dan Ramadan. Mereka ingin tahu mengapa kami berpuasa. Dia pun menjelaskan bahwa puasa membantu kita menghargai kehidupan, orang, makanan, dan tidak menyia-nyiakan.  Selain itu dia juga menjelaskan kepada keluarga Swedia bahwa berbuka puasa adalah cara terbaik untuk membawa orang lebih dekat.

"Itu menyenangkan, informal dan kami memiliki pertukaran yang sehat dan informatif.  Saya memasak makanan tradisional Yordania termasuk mughrabiya (sup ayam dengan bawang dan kacang polong) dan Freeke (makanan sereal yang terbuat dari gandum durum hijau yang dipanggang dan digosok untuk menciptakan rasanya. Ini adalah masakan Levantine dan Afrika Utara kuno)," kata dia.

Foto dok. SUPPLIED

Expat Australia Joe Sinclair juga menikmati menjadi tamu di rumah anggota komunitas tahun lalu. Dia berharap untuk menjadi tuan rumah dan tamu lagi tahun ini.  

“Kami telah tinggal di Suistainable City selama empat tahun. Itu adalah pengalaman hebat bertemu keluarga baru. Mereka sudah menyiapkan makanan Arab. Itu adalah prasmanan dan kami semua duduk di sekitar meja mereka dan makan bersama. Itu sangat bagus. Suistainable adalah tentang bersosialisasi, dan iftar blind adalah tentang bersosialisasi dan berkelanjutan," kata dia.