Siapa Sangka, Daniel Mananta Pernah Depresi dan Ingin Bunuh Diri

Daniel Mananta
Sumber :
  • instagram Daniel Mananta

VIVA – Sosok Daniel Mananta dikenal riang dan penuh percaya diri. Hal tersebut terlihat jelas saat dia menjalankan profesinya sebagai pembawa acara atau presenter di berbagai acara. Namun, siapa sangka Dia menyimpan sebuah rahasia besar dalam hidupnya.

Meski terlihat percaya diri dalam menjalankan setiap aktifitasnya, Video Jockey (VJ) MTV ini pernah mengalami depresi. Lebih dari itu, bahkan dirinya sempat berpikir untuk mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Hal ini diceritakannya melalui siaran di media sosial Youtube milik Melaney Ricardo.

Pria kelahiran 14 Agustus 1981 itu menceritakan, pada 2012, Dia pernah divonis menderita penyakit Nodul, yakni adanya tumor jinak yang muncul di pita suaranya. Penyakit tersebut, membuat Daniel kehilangan suara. Padahal, suara menjadi modal utama profesinya sebagai pembawa acara.

Oleh Dokter, Dia disarankan untuk melakukan operasi. Setelah operasi, dokter menyebut bahwa suaranya akan kembali setelah satu bulan. Namun, setelah satu bulan berlalu, ternyata suaranya masih belum juga kembali normal. Di saat itulah Dia mulai depresi dan memiliki ketakutan yang berlebih, tidak bisa lagi menjalankan tugas.

Baca juga: Cuma dengan menggambar, Hamish Daud bisa lindungi 15 Satwa laut

"Ketika suara gue belum balik juga, di situ identitas juga ikutan ilang. Artinya, sebagai seorang presenter, suara adalah hal yang penting banget. Sehingga yang terjadi adalah gue ketakutan banget sampai depresi, di situ gue udah mulai kehilangan pekerjaan juga," ujarnya dikutip dari Youtube, Sabtu 12 Oktober 2019.

Pria berusia 38 tahun itu menjelaskan, maksud identitas yang hilang adalah bahwa dirinya yang sudah terlanjur dikenal sebagai presenter sudah diambil oleh Tuhan. Jika Daniel tidak lagi menjalankan pekerjaan utamanya, Dia bukan lagi siapa-siapa. Dari situ, depresi muncul dan bahkan timbul keinginan untuk bunuh diri.

"Emang udah kepikiran ke arah situ (bunuh diri). Itu yang namanya depresi. Ya kepikiran aja gitu," ungkap Daniel.

Akhirnya, ketika Daniel berpikir tidak ada siapapun yang bisa menyelamatkan dia, bahkan uang, orangtua, ketenaran dan teman-temannya yang berpengaruh sekalipun, Daniel mulai membangun relationship dengan Tuhan dan mendapatkan spiritual awakening atau pencerahan jiwa.