Ini yang Bikin Dark Phoenix Beda Dari Film X-Men Sebelumnya

Jean Grey (Sophie Turner) dalam Dark Phoenix.
Sumber :
  • 20th Century Fox

VIVA – Besok, Jumat, 14 Juni 2019, film Dark Phoenix resmi tayang di Indonesia. Film yang diproduksi oleh 20th Century Fox ini merupakan instalasi terakhir alias film penutup X-Men Saga yang telah dimulai hampir 20 tahun yang lalu.

Ditemui di Seoul, Korea Selatan belum lama ini, sutradara Dark Phoenix, Simon Kinberg yang telah terlibat dalam produksi film X-Men sejak 2006, mengungkapkan bahwa banyak hal yang membuat film ini berbeda dari film-film X-Men sebelumnya. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah film-film X-Men sebelumnya meliputi cerita yang terbatas pada hal-hal yang ada di bumi. Sementara Dark Phoenix ia sebut merupakan film intergalaktik.

"Ini adalah film intergalaktik dan terdapat elemen kosmik di dalamnya. Yang mana berbeda dari sebelumnya. Itu semua sudah terlihat di komik, namun belum pernah ada di dalam film," ujar Simon dalam wawancara eksklusif bersama VIVA di Conrad Hotel, Yeouido.

Hal lain yang membedakan Dark Phoenix dari film X-Men lainnya adalah tantangan yang sebelumnya dihadapi para mutan selalu datang dari luar, sebut saja Apocalypse dan manusia yang menganggap X-Men musuh mereka. Sementara dalam Dark Phoenix, X-Men dikisahkan untuk pertama kalinya menghadapi musuh yang merupakan salah satu dari mereka.

"Ini pertama kali ancaman datang dari dalam keluarga mereka. Jean (Phoenix) adalah bagian dari keluarga X-Men dan salah satu anggota yang paling dicintai. Dan dia menjadi ancaman di film ini karena dia kehilangan kontrol terhadap sesuatu di dalam dirinya dan dia tidak bisa menghentikannya," kata Simon.

Perbedaan lainnya adalah gaya atau tone film yang telah mengalami perubahan. Menurutnya, film ini lebih berhasrat, nyata, intens dan intim. Dark Phoenix juga ia nilai lebih personal dibanding film X-Men terdahulu.

Hal senada diungkapkan oleh sang produser, Hutch Parker. Ia mengatakan, perbedaan terbesar terletak pada tone film, yang lebih nyata dan membumi. Film ini mengeksplor karakternya dengan lebih dalam dan mencakup isu-isu yang terjadi di antara mereka yang telah kita lihat sebelumnya. Namun, tentu saja semua dihadirkan dengan gaya yang berbeda.

"Kami juga ingin untuk melakukan sesuatu. Setiap kali kami membuat film X-Men atau film lainnya, yang merupakan sekuel, anda mencoba untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Bagaimana memberikan penonton pengalaman yang berbeda," ucap Hutch dalam wawancara eksklusif bersama VIVA di kesempatan yang sama.

"Dan yang kami rasakan setelah memproduksi X-Men: Apocalypse, filmnya sendiri sedikit mengungguli karakternya. Jadi kami ingin sesuatu yang bisa membuat kami menyelami karakter-karakternya lebih dalam dan yang sedikit lebih bisa fokus pada satu karakter. Dark Phoenix menawarkan keduanya," ujar Hutch menambahkan.

Ia lantas mengatakan bahwa pihaknya memang ingin memperbaharui tone X-Men agar lebih kontemporer dengan cara yang lebih berhasrat, gelap dan dramatis. Itu pula lah yang membuat Dark Phoenix berbeda. (zho)