Alasan Deddy Corbuzier Bikin Tweet Soal Salib: Tak Tahan Sama Netizen

Deddy Corbuzier
Sumber :
  • Instagram/mastercorbuzier

VIVA – Pekan lalu, Ustad Abdul Somad (UAS) menjadi sorotan. Hal ini terkait dengan ceramahnya yang menyinggung umat Katolik dan Kristiani soal salib.

UAS mengatakan, salib didiami oleh jin kafir karena patung yang tergantung di situ. Begitu juga simbol palang merah di ambulans, ia menyebutnya sebagai 'lambang kafir'.

Terlepas dari komentar UAS soal salib, Mentalist Deddy Corbuzier memposting pendapatnya di media sosial dan juga berkomentar soal salib. Meski demikian Deddy tidak spesifik menyebut nama ustaz Abdul Somad dalam komentarnya.

“Lambang salib merah di ambulance itu Bukan salib Kristen Bambang!!. Itu lambang bendera Swiss.. SBG negara yg pertama membuat Palang Merah.. Gue muslim.. gw gak nolak barang2 buatan "kafir', sok matiin lagi PLN.. jangan main HP.. jangan naik kendaraan.. yg buat kan kafir semua," tulisnya dalam akun @corbuzier.

Sontak saja unggahan tersebut menuai reaksi dari masyarakat. Tidak sedikit dari masyarakat yang menyayangkan ucapan mentalis bertubuh kekar tersebut. 

Baca juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf Soal Tweetnya 'Nyentil' Ustaz Abdul Somad 

Selasa kemarin 20 Agustus 2019, Deddy pun mengunggah sebuah postingan permintaan maaf dan alasannya mentweet kalimat tersebut. Dalam unggahan itu ayah satu orang anak ini menjelaskan tujuannya membuat tweet itu adalah untuk menutupi kesedihannya melihat komentar dari netizen di media sosialnya. 

Yang mana banyak dari netizen apakah Deddy menyesal telah masuk islam. 

“Apakah saya menyesal mualaf!? Sakit mendengarnya. Mereka bilang sukur sekarang kalau loe atau ibu loe sakit ga bisa naik ambulance lagi gara gara lambang salib.. ga bisa pake HP lagi karena yang buat kafir.. bla bla..
Ternyata cobaan seorang Mualaf sangat berat. Itulah akhirnya saya panggil woi Bambang.. (buat jawaban ke mereka! bukan untuk satu orang),”
tulis Deddy. 

Dia melanjutkan, dirinya tidak merujuk pada salah satu orang. Dalam tweetnya itu dirinya hanya membahas masalah ambulance dan produk buatan non muslim.   

“Kalian tahu sifat saya.. itu dia juga makanya yang saya bahas di tweet hanya masalah Ambulance dan produk buatan non muslim. Karena saya yakin betul tidak ada satupun Ustad yang melarang itu.. (Dan Ustad yang dimaksud banyak orang jelas tidak bicara tentang hal itu) Dan saya juga ga bahas masalah yang heboh sekarang tentang Jin Kafir dll,” lanjut dia.

Dia melanjutkan sebelum dirinya menjadi seorang mualaf, Deddy selalu membela umat muslim ketika ada kejadian sesuatu. Namun dirinya merasa sedih ketika orang-orang malah justru mencacinya. 

Dia juga menjelaskan dirinya tidak mau ikut campur terkait dengan siapapun pemuka agama yang berbicara tentang agama lain dan menjadi viral. Mengingat kata dia, ilmu agama yang dia miliki masih sedikit. 

“Saya saja pernah janjian dengan asisten beliau untuk ketemu dll. Karena kalau dibilang saya harus belajar lagi.. 100% benar!! Kita selalu belajar mengambil yang baiknya TAPI.. Kalau di bilang guru saya salah.. Saya rasa tidak!, Kata Deddy.  Justru guru-guru  saya mengajarkan Nabi Muhammad SAW dan Quran melarang keras umatnya memperolok agama agama lain di manapun. Apalagi menghina pemuka Agama,” lanjut dia. 

Deddy pun meminta maaf atas segala perkataan atau perbuatan yang membuat kegaduhan pekan lalu.

“Juga Ajarkan saya Minta maaf adalah hal yg baik Jika gaduh, bukan diam atau bela diri.
oleh karena  itu saya Mohon Maaf sedalam dalam nya bila ada kata kata saya yang membuat sebagian orang tidak nyaman. Saya Mualaf karena saya yakin ini agama yang Indah, tidak menjelekkan dan mendukung perbedaan.. Untuk Indonesia untuk Pancasila. Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,”
tulis Deddy. (ldp)