Najwa Shihab

jurnalis
Makassar, 16 September 19773
s/d
Sekarang

Lulus kuliah dari Fakultas Hukum UI, Najwa Shihab terjun ke dunia jurnalistik. Selama 17 tahun bersama Metro TV, ia mendapatkan sejumlah penghargaan dan popularitas lewat program Mata Najwa.

Wanita kelahiran Makassar, 16 September 1977 ini adalah anak dari Qurais Shihab dan Fatmawati Assegaf. Ayahnya ahli tafsir yang menjadi menteri Agama era Presiden Soeharto. Sedangkan pamannya, Alwi Shihab menteri luar negeri pada kabinet Gus Dur.

Najwa Shihab besar dalam lingkungan pengetahuan keagamaan yang kuat. Lulus SMA, ia memilih kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Setelah itu, memulai kariernya di media.

Pada Agustus 2000, ia menjadi reporter Metro TV. Ia bangga menjadi reporter pertama pada TV berita pertama di tanah air. Di sini ia digembleng dan mengeluarkan kemampuannya sebagai wartawan TV.  Mulai dari reporter, anchor, hingga host program.

Nama Najwa Shihab semakin dikenal saat ia meliput langsung bencana besar Tsunami yang meluluh lantakan Aceh tahun 2004. Ia tiba di Aceh pada hari-hari pertama setelah musibah itu terjadi.

Istri dari Ibrahim Sjarief Assegaf ini menjadi saksi yang melihat bahwa pemerintah belum siap menghadapi bencana tersebut. Tak jarang laporan-laporan live Najwa terkesan emosional meski tidak menghilangkan sisi kritis yang dimilikinya.

Selang setahun, ia pun mendapat penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dan PWI Jakarta Raya (PWI Jaya) atas seluruh laporannya tentang Tsunami Aceh. Pada tahun yang sama pula, Najwa Shihab terpilih sebagai wartawan terbaik Metro TV dan masuk dalam jajaran nominasi Pembaca Berita Terbaik Panasonic Awards 2004.

Najwa juga terpilih menjadi salah satu wartawan yang mewakili Indonesia dalam Senior Journalist Seminar yang berlangsung di beberapa kota di Amerika Serikat bersama wartawan manca negara. Ia juga menjadi pembicara pada Konvensi Asian American Journalist Association.

Pada tahun 2007, Najwa masuk ke dalam deretan nominasi berbagai penghargaan bergengsi salah satunya, nominasi Best Current Affairs/Talkshow presenter, Asian Television Awards. Kepiawaian dan profesionalismenya sebagai wartawan pun mulai ditengok negara luar.

Netralitas dan independensinya sebagai wartawan, Najwa pun didapuk sebagai moderator debat kandidat Gubernur DKI Jakarta 2007 antara Fauzi Bowo-Priyanto dan Adang Daradjatun-Dani Anwar yang diselenggarakan oleh KPUD DKI Jakarta serta ditayangkan langsung oleh Metro TV dan Jak TV.

Pada 25 November 2009, sebagai apresiasi Metro TV kepada dirinya, Najwa diberikan sebuah program talkshow dengan menggunakan namanya, Mata Najwa dengan episode perdana bertajuk Dunia dalam Kotak Ajaib.

Dalam perjalanannya, Mata Najwa menjadi salah satu program unggulan Metro TV yang memperlihatkan kekritisan dan kecerdasan Najwa kala berbincang dengan tokoh-tokoh terkemuka. Pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan sangat tajam dan jelas hingga persoalan menjadi terang benderang.

Banyak tokoh papan atas yang pernah diwawancarainya, di antaranya B.J. Habibie, Megawati Soekarnoputri, Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, Jusuf Kalla, dan masih banyak lagi.

Kecerdasan Najwa dalam menjalani profesinya telah membawa pulang sejumlah penghargaan, di antaranya Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2011), Best Current Affairs Presenter dalam acara Mata Najwa di Metro TV oleh Asian Television Awards (2011),  Presenter Talkshow Berita & Informasi Terfavorit, Panasonic Gobel Awards (2015).

Najwa juga telah menerbitkan buku berjudul Catatan Najwa pada tahun 2016 yang berisi refleksi dirinya atas isyu-isyu yang dibahas dalam Mata Najwa. Lewat bukunya, Najwa ingin menyampaikan benang merah apa yang sebetulnya tengah terjadi di negeri ini. Kariernya di Metro TV pun ia diganjar sebagai Wakil Pemimpin Redaksi.

Pada tanggal 8 Agustus 2017, lewat akun media sosial pribadinya, Najwa menyampaikan pengunduran dirinya dari Metro TV. Ia juga  mengumumkan bahwa program Mata Najwa akan berakhir dengan episode live terakhir wawancara eksklusif bersama Novel Baswedan. Program itu baru benar-benar sampai ke final pada akhir Agustus 2017 dalam episode Catatan Tanpa Titik.

Catatan Najwa  dalam media memiliki kesan mendalam. Ia mengawali dan mengakhiri kariernya di Metro TV pada bulan Agustus. Langkah panjang perjalanan Najwa Shihab di dunia jurnalistik telah memberikan sudut pandang berbeda saat mengulas berbagai persoalan yang terjadi di negeri ini. (AC/DN)

KELUARGA
Orang Tua      : Quraish Shihab dan Fatmawati Assegaf
Suami             : Ibrahim Sjarief Assegaf
Anak               : Izzat Assegaf dan Namiyah

PENDIDIKAN
S1, Fakultas Hukum, Universitas Indonesia

KARIER
Wartawan di Metro TV, 2000-2017
Pembawa Acara Mata Najwa, 2009-2017
Wakil Pemred Metro TV, -2017

KARYA TULISAN
Catatan Najwa, Najwa Shihab, 2016

PENGHARGAAN
Jurnalis Terbaik Metro TV (2006)
Australian Alumni Award for Journalism and Media (2009)
Highly Commended for the Best Current Affairs Presenter di Asian Television Award (2007 dan 2009)
National Award for Journalistic Contribution to Democracy (2010)
Young Global Leader oleh The World Economic Forum (2011)
Best Current Affairs Presenter dalam acara Mata Najwa di Metro TV oleh Asian Television Awards (2011)
Most Progressive Figure oleh Forbes Magazine (2015)

Berita Terkait

Raffi Ahmad Hingga Najwa Shihab, Deretan Artis Pamer Tinta di Jari Kelingking Usai Nyoblos

Gosip

14 Februari 2024

Top Trending: Bentrokan Habib Bahar dengan Andy Rompas hingga Jokowi 'Dicipok' Kakek-kakek

Trending

27 Januari 2024

Najwa Shihab Maafkan Komika Felix Seda Usai Kasus Pelecehan Verbal: Betul-betul Jadi Pembelajaran

Trending

26 Januari 2024

Top Trending: Felix Seda Lecehkan Najwa Shihab Hingga Tim Kampanye Anies Bawa-bawa Malaikat Jibril

Trending

26 Januari 2024

Minta Maaf Usai Lecehkan Najwa Shihab, Wajah Felix Seda Disorot Warganet: tak Ada Rasa Bersalah

Trending

25 Januari 2024
Share :