Bonek Ngamuk, Bajul Ijo Didenda Nyaris Setengah Miliar Rupiah

Suporter Persebaya Surabaya, Bonek.
Sumber :
  • VIVA/Rahmad Noto (06-07-19)

VIVA – Pertandingan antara Persebaya melawan PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Glora Bung Tomo, Selasa 29 November 2019 lalu berakhir ricuh. Persebaya harus takluk dari PSS Sleman, dengan skor 2-3.

Suporter Persebaya Surabaya yang tidak terima dengan hasil akhir, lantas membuat kericuhan, usai wasit Toriq Al Khatiri menitup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan.

Dilansir dari VIVAnews, Selasa 12 November 2019, sejumlah bonek (bondo nekat, sebutan untuk pendukung Persebaya) mengamuk dan menyerbu ke lapangan hijau.

Mereka juga melakukan tindakan anarkis, mulai dari pembakaran reklame di atas rumput, membakar jala gawang, sampai menggulingkan bangku pemain.

Ram Surahman sebagai sekretaris Persebaya mengatakan, pihaknya harus mengganti semua kerusakan stadion akibat ulah suporternya.

"Itu yang mereka bakar-bakar, kami yang handle, tapi vendornya Pemkot. Kami yang menyelesaikan semua. Kalau ada kerusakan, pasti dibebankan kepada penyewa, dan itu jadi tanggung jawab Persebaya," ujar Ram.

Sebagai pihak penyewa, Persebaya Surabaya harus mengganti kerusakan stadion milik Pemerintah Kota Surabaya sejumlah Rp400 juta, akibat luapan kekecewaan bonek.

Surahman juga menambahkan, bahwa tidak hanya sekali Persebaya menanggung kerusakan stadion Gelora Bung Tomo.

Setiap kerusakan yang terjadi di GBT, baik kerusakan terkecil pun, maka tim yang akan membayar dan menanggung semua biaya perbaikannya.

Persebaya rupanya sudah lebih dahulu mendapat sanksi denda dari Komite Disiplin PSSI sebesar Rp200 juta. Tidak hanya itu, Bajul Ijo juga harus menjalani pertandingan tanpa penonton hingga akhir musim.

Laporan Febrika Indirawati / Jakarta