Pengurus Atletik Mengeluh Lihat Bhayangkara Pindah ke Stadion Madya

Atlet atletik di Stadion Madya Senayan.
Sumber :
  • Pratama Yudha Permana/ VIVA

VIVA – Laga pekan ketujuh Liga 1 2019 antara Bhayangkara FC vs Tira Persikabo di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu 3 Juni 2019, dianggap mengganggu program pelatnas atletik.

Masalahnya, venue yang terletak di komplek Gelora Bung Karno (GBK) itu sudah lama digunakan sebagai markas atletik sejak puluhan tahun lalu. Bhayangkara tiba-tiba memutuskan Stadion Madya menjadi homebase sementara selama Stadion PTIK masih dalam tahap renovasi.

Sekretaris Jenderal PB PASI, Tigor Tanjung menyayangkan situasi ini apalagi atletik diwajibkan berprestasi di SEA Games 2019 dan lolos kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo.

"Selama ini PB PASI selalu menggelar pelatnas di Stadion Madya, hanya pada 2016 kami mengungsi karena GBK direnovasi untuk Asian Games 2018. Tentunya ini akan mengganggu program atlet yang telah disusun apabila Stadion Madya dipakai," kata Tigor kepada wartawan, Rabu 3 Juli 2019.

Untuk menyiasati masalah ini, Tigor mengungkapkan Lalu Muhammad Zohri cs akan mengungsi ke Stadion Utama Gelora Bung Karno. Namun, kendalanya pengurusan penggunaan stadion termegah di Indonesia cukup rumit.

Selain itu, lanjut Tigor, pemindahan tempat latihan akan berdampak kepada psikologis atlet. Para atlet dapat terusik kenyamanannya sehingga mengakibatkan tidak fokus dalam berlatih.

"Ada sih solusi lain misalnya berlatih di SUGBK. Tapi nggak mudah juga, hari ini bilang mau pakai SUGBK, tidak bisa langsung dapat. Kalau tidak salah, SUGBK juga hanya dapat digunakan sore hari saja," ucap Tigor.

"Latihan tak bisa diubah-ubah. Pelatih sudah punya program. Ini bukan seperti pelajaran olahraga di SMA, misal cuma Jumat berlatih, sedangkan banyak nomor lomba yang akan kami ikuti. Harusnya atlet sudah tidak memikirkan macam-macam lagi. Jadi ini cukup memprihatinkan juga karena mengganggu program kami," tegasnya.