Kisah Termalu Maharaja Bulutangkis Dunia Dinodai Ahsan/Hendra

Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Humas PBSI/Widya Amelia

VIVA – Dalam hitungan beberapa jam ke depan, BWF World Championships akan dilangsungkan di Kota Basel, Switzerland, Senin 19 Agustus 2019.

Sudah pasti, 359 pebulutangkis yang turun bertanding merebutkan tahta Juara Dunia 2019 dalam kondisi tegang dan harap-harap cemas. Terutama bagi para juara bertahan.

Kali ini yang bakal disoroti VIVA.co.id ialah di sektor ganda putra. Kenapa sektor ini menjadi konsentrasi kami?

Ya wajar saja, karena memang di sektor ini ada kisah rivalitas Indonesia dengan China yang tak berkesudahan.

Yang paling menarik tentunya tentang kisah dua pebulutangkis RI yang selalu menjadi mimpi buruk bagi China. Bayangkan saja, mereka sudah 12 tahun menghantui China.

Mau tahu siapa mereka? Mereka adalah Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan.

Rivalitas RI dan China merebutkan medali emas Kejuaraan Bulutangkis Dunia sebenarnya mulai memanas di tahun 2007.

Saat itu, Indonesia berhasil merebut tahta Juara Dunia dari tangan Cai Yun/Fu Haifeng melalui duet Markis Kido/Hendra Setiawan.

Cai/Fu yang menduduki tahta Juara Dunia 2006 Madrid, tak kuasa mempertahankan gelar juaranya akibat menelan kekalahan di perempatfinal dari ganda putra Malaysia, Tan Fook Choong/Wan Wah Lee.

Namun, dua tahun kemudian, tepatnya di Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2009, mereka kembali merebut tahta Juara Dunia dari tangan Markis/Hendra.

Bahkan, dua tahun berikutnya mereka berhasil menciptakan sejarah baru sebagai pencetak hattrick Juara Dunia. Yaitu Juara Dunia 2009, 2010 dan 2011.

Indonesia benar-benar tak berdaya saat itu. Ironinya lagi, tak ada satu pun ganda putra RI yang bisa lolos ke final. Cai/Fu benar-benar menguasai dunia.

Dua tahun berselang, Indonesia kembali menunjukkan taringnya sebagai kiblat bulutangkis dunia saat duet anyar Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan merebut tahta Juara Dunia 2013 usai mengalahkan legenda Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen di final.

Yang paling menyakitkan bagi China ialah, Ahsan/Hendra jadi Juara Dunia di negeri mereka sendiri, kala itu World Badminton Championships digelar di Kota Guangzou.

Tak cuma menyakitkan, China juga menanggung malu yang luar biasa, sebab Ahsan/Hendra menodai keperkasaan maharaja bulutangkis dunia, Cai/Fu.

Cai/Fu yang baru saja menciptakan rekor dunia, tiba-tiba gagal melaju di final karena dihajar Ahsan/Hendra di semifinal. Ketika itu Cai/Fu dikalahkan dengan waktu sangat cepat, 35 menit saja dengan angka 21-19 dan 21-17.

Di BWF World Championships 2014, Ahsan/Hendra gagal mempertahankan gelar Juara Dunia yang mereka rebut dengan sangat hebat. Mereka gagal melaju ke perempatfinal karena mengalami cedera di babak 32 besar.

Padahal saat itu sedianya mereka akan menghadapi ganda putra Thailand, Wannawat Ampunsuwan/Patiphat Chalardchalem. Tahta Juara Dunia 2014 akhirnya didapatkan Korea Selatan melalui Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol.

Setahun kemudian, lagi-lagi Ahsan/Hendra kembali menciptakan petaka bagi China. Mereka kembali merebut tahta Juara Dunia 2015 di hadapan pendukung sendiri di Istora Senayan, Jakarta. Di final mereka mengalahkan ganda China, Liu Xiaolong/Qiu Zihan.

China baru bisa membalas sakit hati kepada Ahsan/Hendra di Kejuaraan Bulutangkis Dunia 2017, setelah keduanya bercerai akibat badai cedera yang menimpa Hendra.

Namun, balas dendam itu juga tak mudah terlaksana. Meski tanpa Hendra, Ahsan benar-benar membuat China kerepotan untuk mendapatkan medali emas. Dengan tandem barunya, Rian Agung Saputro, Ahsan memaksa China untuk merebut tahta juara benar-benar di partai puncak.

Dalam final yang dihelat di Kota Glasgow, Scotlandia, China merebut gelar juara melalui Liu Cheng/Zhang Nan. Di final mereka mengalahkan Ahsan/Rian dengan angka 21-10 dan 21-17.

Dan, China berhasil mempertahankan gelar Juara Dunia di BWF World Championships 2018 di Nanjing. Kali ini medali emas didapatkan Li Junhui/Liu Yuchen.

Nah, dari fakta di atas. Apakah Ahsan dan Hendra akan kembali menjadi penghancur mimpi China? Jika melihat jejak prestasi Ahsan/Hendra di tahun 2019 ini, hal itu sangat besar terjadi.

Perlu diketahui tentunya, dari hasil undian BWF, Ahsan/Hendra hanya bisa bertarung dengan ganda putra China hanya di partai final saja.

Baca: Tragedi Horor Senayan dan Raibnya Mahkota Ratu Bulutangkis Dunia