Kembali Beraksi, Conor McGregor Tumbangkan Lawan dalam 40 detik

Conor McGregor - Getty Images
Sumber :
  • bbc

Conor McGregor menandai kembalinya ia ke arena oktagon dengan menumbangkan petarung favorit Amerika Donald "Cowboy" Cerrone hanya dalam 40 detik.

Petarung berusia 31 tahun asal Irlandia itu meraih kemenangan setelah salah satu penampilan paling spektakuler dalam kariernya.

McGregor dan Cerrone, dua petarung paling populer di UFC, gontok-gontokan dalam acara utama di T-Mobile Arena, Las Vegas.

Namun wasit Herb Dean menghentikan pertarungan kurang dari semenit setelah dimulai, menyusul serangkaian pukulan dari McGregor.

"Saya membuat sejarah malam ini. Saya mencetak rekor baru. Saya petarung pertama dalam sejarah UFC yang mencatat kemenangan KO di kelas bulu, kelas ringan, dan sekarang kelas welter — di tiga kelas berat, jadi saya sangat bangga," kata McGregor.

Ia belum pernah menang di arena oktagon UFC sejak meraih gelar juara dunia keduanya pada November 2016, dan dikalahkan setelah empat ronde oleh juara tak terkalahkan UFC kelas ringan Khabib Nurmagomedof pada UFC 229, Oktober 2018 silam.

McGregor awal pekan ini mengatakan ia akan "mengumpulkan ronde" saat melawan sang petarung Amerika, tapi ia tidak menunjukkan kesabaran itu ketika menerjang dan melontarkan hantaman keras dengan tangan kirinya sejak awal pertarungan, pertanda ia berniat mengakhirinya dengan cepat.

Atlet asal Dublin itu kemudian melanjutkan dengan serangkaian hantaman dan pitingan, sebelum melepas tendangan keras ke kepala yang mengguncang Cerrone.

Serangkaian pukulan tangan kiri kemudian menghantam Cerrone hingga jatuh ke kanvas, tempat ia jadi sasaran tinju bertubi-tubi yang mengunci kemenangan McGregor.

"Pria itu memegang banyak rekor, salah satunya adalah kemenangan KO terbanyak dengan tendangan ke kepala (head kick ) . Saya sangat senang bisa menumbangkannya dengan tendangan ke kepala. Jadi saya sangat senang dan bangga malam ini," kata McGregor.

"UFC, mereka bisa melepas sabuk dari seorang petarung dan memberikannya ke petarung lain untuk mengulangi status juara saya. Tapi mereka tidak bisa memberi kemenangan KO di berbagai divisi berat, jadi begitulah. Ukir nama saya dalam sejarah satu kali lagi.

"Saya suka kelas berat ini. Saya merasa sangat baik. Atas kehendak Tuhan, saya keluar dari pertarungan ini tanpa cedera, saya dalam kondisi baik. Tapi saya tidak percaya saya sudah sampai di sana. Saya masih harus bekerja untuk kembali ke tempat saya dahulu."


McGregor berjalan setelah kemenangan kilatnya atas Cerrone. - Getty Images

Kepopuleran McGregor di dunia bela diri campuran atau MMA melejit ketika ia meneken kontrak dengan UFC sebagai juara dua kelas berat di Cage Warriors. Ia kemudian mengulangi prestasi itu dengan meraih gelar UFC di kelas bulu dan kelas ringan, menjadi orang pertama yang memegang dua gelar UFC di dua kelas berat secara bersamaan.

Namun kedua gelar itu satu per satu dicabut oleh UFC setelah ia gagal mempertahankan sabuknya; dan setelah dua kali berhadapan dengan Nate Diaz pada 2016, orang Irlandia itu berhasil mengadakan pertarungan tinju bernilai jutaan dolar dengan Floyd Mayweather Jr.

Setelah kembali ke UFC, ia menantang Nurmagomedov untuk gelar kelas ringan pada UFC 229 — dan gagal.

Tapi ia berjanji akan kembali, dan memulai apa yang disebutnya "musim 2020" secara spektakuler untuk membuka banyak jalan bagi pertarungan besar tahun ini.

Upaya merebut gelar kelas welter UFC, yang saat ini dipegang Kamaru Usman, atau pertarungan dengan juara "BMF" UFC Jorge Masvidal akan memungkinkan McGregor melanjutkan kelas berat barunya 170 pound.

Ia juga tidak merahasiakan keinginannya untuk menghadapi Nurmagomedov dalam pertandingan ulang demi merebut sabuk kelas ringan.

Ada juga opsi di luar MMA, seperti pertandingan ulang dengan Mayweather, sementara Manny Pacquiao dilaporkan juga tertarik untuk menantang sang Dubliner, yang pasti akan menarik banyak perhatian pemirsa televisi dan uang.