Ruselli Hartawan Diprediksi Jadi Wakil Tunggal Putri RI di Olimpiade

Tunggal putri Indonesia, Ruselli Hartawan dan Fitriani
Sumber :
  • PP PBSI

VIVA – Prestasi sektor tunggal putri dari tim bulutangkis Indonesia memang masih belum mampu menunjukkan progres yang signifikan belakangan ini. Sejumlah upaya pun terus didorong PP PBSI untuk bisa meningkatkan performa dan pencapaian prestasi Fitriani cs.

Dan terobosan terbaru yang diusung PP PBSI tak lain adalah dengan mendatangkan sosok Rionny Mainaky yang selama ini dikenal sebagai aktor penting di balik kebangkitan prestasi bulutangkis Jepang.

Meski demikian, hal tersebut belum jadi jaminan pasti para tunggal putri Tanah Air bakal dengan mudah bisa menembus jajaran persaingan sengit sejagat, terutama dalam membidik tiket lolos Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

Faktor ranking BWF yang sudah jauh tercecer, terbatasnya jumlah pemain di level top dunia dan sudah akan segera dimulainya perhitungan poin kualifikasi menuju Olimpiade Tokyo juga jadi pengaruh besar misi besar itu.

Walau dalam kondisi tersebut, namun harapan bakal mampunya tunggal putri Indonesia tampil di Olimpiade Tokyo kini didengungkan oleh insan bulutangkis Tanah Air.

Ketua Harian PB Jaya Raya, Imelda Wiguno menyebut bahwa pihaknya yang sempat menyusun timeline proyeksi pencapaian pebulutangkis Tanah Air sejak 2012 silam memprediksi nama Ruselli Hartawan sebagai tunggal putri yang akan mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang.

"Data timeline proyeksi tersebut memang dibuat PB Jaya Raya untuk bisa memproyeksikan potensi jangka panjang seorang pemain. Dan dalam rumusan tersebut, Ruselli Hartawan jika mampu mengerahkan seluruh usaha terbaiknya diproyeksi harusnya bisa lolos Olimpiade Tokyo 2020," ungkap Imelda Wiguno kepada VIVA.

"Saya melihat secara pembawaan, mentalitas dan karakter bermain, Ruselli ini punya potensi besar untuk berkembang serta bersaing di level elite dunia. Nah sekarang tinggal bagaimana PBSI bisa memberikan porsi yang ideal dalam urusan pengiriman pemain di beberapa turnamen," jelas Imelda yang juga pemilik gelar All England 1979 dan juara dunia 1980 itu