Berjaya di Australia Open, Tunggal Putra Diuji Soal Konsistensi

Aksi tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie.
Sumber :
  • instagram.com/nzbadopen/

VIVA – Keberhasilan wakil Indonesia merebut tahta gelar tunggal putra ajang Australia Open 2019 menuai respons positif publik bulutangkis Tanah Air. Tak cuma sukses merebut gelar, namun penggawa Merah Putih berhasil menorehkan duel "all Indonesian final" di partai puncak, Minggu 9 Juni 2019 lalu.

Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting meraih hasil maksimal di turnamen Australia Open 2019 dengan melenggang ke laga final. Jojo merengkuh titel juara, sedangkan Ginting sebagai runner up.

Jonatan memastikan gelar juara usai memenangkan duel rubber game dari Ginting dengan skor 21-17, 13-21 dan 21-14.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memandang ini sebagai sinyal positif dalam grafik penampilan duet tunggal putra andalan Indonesia tersebut.

Akan tetapi Susy berharap Jonatan dan Anthony bisa tampil lebih konsisten dan meningkatkan capaian ke level yang lebih tinggi, misalnya di level Super 500, Super 750 dan Super 1000.

"Dengan segala kritik yang ada, Jonatan dan Anthony bisa menjawab kritik dengan kerja keras dan pembuktian. Ini bisa jadi titik balik buat mereka, mereka sebenarnya mampu, tinggal keyakinan dan keberanian, strategi, itu yang lebih dimatengin lagi, sehingga prestasinya bisa lebih konsisten," kata Susy Susanti dalam rilis resmi PBSI.

"Kami pun menganggap ini bukan sesuatu yang wah banget kok, kami berharap mereka bisa lebih stabil di tingkat yang lebih tinggi. Kami berharap peak-nya mereka di olimpiade. Proses kan akan berjalan, jam terbang, kematangan, keyakinan, memang ini yang harus dipoles terus, bagaimana mereka terus konsisten," jawab Susy.